Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Ragam Bentuk dan Masalah Rahim (2)

Ragam Bentuk dan Masalah Rahim (2)

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Kelainan organ reproduksi wanita memang sulit untuk dideteksi dengan kasat mata. Namun, kelainan tersebut dapat dideteksi dengan bantuan alat-alat, seperti USG, sonde, ataupun cek  kromosom. Berikut adalah beberapa kasus kelainan rahim yang ditemukan oleh sejumlah ahli.


Tidak ada rahim
Secara biologi, semua wanita memiliki rahim. Namun, bisa saja rahim tidak tumbuh (agenesis) akibat kelainan kromosom, misalnya, sindroma Turner. Hal inilah yang menyebabkan seorang wanita tidak mengalami haid dan tidak bisa memiliki anak.


Rahim tidak tumbuh
Rahim yang normal memiliki ukuran diameter sekitar 7 cm. Jika rahim berukuran lebih, maka akan menyebabkan wanita kesulitan untuk hamil. Kelainan ini terjadi karena produksi hormon kewanitaan yang kurang. Ciri khas kelainan ini adalah tidak haid atau haid sedikit. Gangguan ini dapat diatasi dengan terapi hormon.


Rahim ganda
Rahim ganda terjadi karena proses penyatuan rahim yang tidak sempurna. Variasi kelainan ini adalah uterus bicornis bicollis, yaitu kondisi 2 rongga rahim, 2 serviks, dan 1 liang sanggama ataupun uterus didelphys bicollis, yaitu rahim kembar dengan rongga yang sangat sempit. “Rahim ganda ini membuat pasien sulit hamil. Gejala yang biasa terasa adalah gangguan penetrasi penis saat sanggama. Pasien mungkin saja hamil, namun tinggi risiko keguguran atau kelahiran prematur, karena ukuran rahim yang sempit,” ujar dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG, dari Omni Hospital Pulomas. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan operasi histeroskopi. Operasi ini akan membuang sekat penghalang untuk mengubah ukuran rahim wanita menjadi normal.


Rahim bersekat
Kelainan ini disebabkan sekat yang tidak terbuka sempurna. Kelainan yang disebut uterus septus itu terbagi menjadi 3 jenis, sekat menggantung dari dinding atas rahim sampai mendekati serviks, sekat hanya di bagian atas dinding rahim, dan sekat di bagian serviks. Seperti kasus rahim ganda, kondisi rahim bersekat ini akan meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur.


Rahim bertanduk
Kelainan rahim bertanduk disebut pula uterus bicornis unicollis. Kondisi ini menyebabkan rongga rahim ganda, namun hanya ada 1 serviks dan 1 liang sanggama. Rahim bertanduk ini memiliki risiko sama seperti kondisi rahim bersekat dan rahim ganda.


Rahim bentuk hati
Saat proses pembentukan rahim,  duktus muller akan membentuk rahim dengan 2 saluran telur. Namun pada rahim berbentuk hati, saluran duktus muller gagal menyatukan setengah bagian rahim dan 1 indung telur dengan setengah bagian yang lain. Akibatnya, hanya sebelah bagian rahim dan 1 indung telur yang berkembang. Seperti kondisi kelainan rahim yang lain, kondisi ini menyulitkan proses reproduksi. Sayangnya, kondisi ini tidak dapat diperbaiki. (Gita/DMO/Dok. M&B)

 

Selanjutnya, Waspadai Kelainan pada Vagina (3)