Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Jangan Asal Pilih, Ini Alat Kontrasepsi yang Aman untuk Ibu Menyusui

Jangan Asal Pilih, Ini Alat Kontrasepsi yang Aman untuk Ibu Menyusui

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Setelah melalui proses persalinan, tidak sedikit Moms yang memilih untuk menunda kehamilan berikutnya. Caranya? Tentu saja dengan ber-KB!

Meskipun begitu, banyak Moms yang khawatir ber-KB akan mengganggu proses menyusui Si Kecil. Padahal Moms tahu, ASI merupakan pilihan terbaik untuk bayi, khususnya di 6 bulan pertama kehidupan Si Kecil.

Namun, Moms tak perlu khawatir karena cukup banyak pilihan metode KB yang bisa digunakan oleh ibu yang masih dalam masa menyusui. Berikut ini beberapa jenis kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui.

1. Pil KB progestin

Seperti dilansir dari situs Alodokter, pil KB yang mengandung hormon progestin bisa menjadi salah satu pilihan kontrasepsi bagi Moms yang masih menyusui buah hatinya. Jenis KB ini diyakini memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan.

Hanya saja, Moms perlu mengonsumsi pil KB tersebut pada jam yang sama di setiap harinya guna menjaga efektivitasnya. Jika Moms lupa atau melewatkan jadwal mengonsumsi pil KB, maka sebaiknya Anda dan pasangan tidak berhubungan seks selama dua hari. Contoh pil KB progestin adalah levonogestrel dan lynestrenol.

2. Suntik KB progestin

Moms perlu menunggu hingga 6 minggu setelah persalinan untuk bisa menggunakan jenis KB suntik progestin. Penggunaannya bisa diulangi setiap 12 minggu. Apabila Moms memutuskan untuk berhenti menggunakan suntik KB progestin, maka Anda kemungkinan harus menunggu selama setahun untuk bisa hamil kembali.

Sebagai catatan, suntik KB progestin disinyalir bisa menyebabkan penurunan kepadatan tulang apabila digunakan dalam jangka waktu panjang. Hanya saja, klaim tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Akan tetapi, Anda disarankan untuk tidak menggunakan suntik KB progestin selama lebih dari 2 tahun.

3. KB susuk atau implan progestin

Alat KB susuk digunakan dengan cara memasukkan implan atau susuk ke lengan bagian atas Di dalam impan tersebut terkandung hormon progestin yang akan dilepaskan sedikit demi sedikit selama 3 tahun. Setelah periode tersebut, Anda perlu menggantinya dengan implan yang baru.

Perlu diketahui, implan hormonal atau KB susuk ini juga memiliki efek samping. Penggunanya kemungkinan akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.

4. IUD (intrauterine device) progestin

Jenis kontrasepsi ini dilakukan dengan memasukkan alat berbentuk huruf “T” ke dalam rahim. Dalam jangka waktu 1-3 bulan setelah pemasangan, Moms perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan IUD masih terpasang di tempatnya dan belum terlepas.

Jenis alat KB IUD yang mengandung progestin bisa digunakan hingga 5 tahun. Namun Moms berisiko mengalami gangguan menstruasi yang bisa ditandai dengan darah haid lebih sedikit atau bahkan berhenti sama sekali.

5. Kondom

Kondom bisa dianggap sebagai metode kontrasepsi yang paling aman bagi ibu menyusui. Pasalnya, metode ini tentu tidak memengaruhi hormon busui. Selain bisa mencegah kehamilan, kondom juga bisa mencegah terjadinya penyakit menular seksual.

Moms dan Dads dapat memilih kondom dengan pelumas yang larut di dalam air. Sebab pelumas yang berbahan dasar minyak bisa membuat kondom jadi lebih mudah rusak dan malah meningkatkan peluang kehamilan.

6. Kontrasepsi diafragma

Alat kontrasepsi berbentuk kubah yang terbuat dari karet atau silikon ini ditempatkan di leher rahim. Biasanya pemasangan dilakukan 6 minggu setelah persalinan.

Alat kontrasepsi ini cukup efektif dalam mencegah kehamilan dan tingkat efektivitasnya akan lebih tinggi jika digunakan bersamaan dengan gel spermisida (zat untuk mematikan sel sperma). Di sisi lain, pemakaian yang terlalu sering tetap tidak dianjurkan mengingat bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih.

7. Amenore laktasi

Selain menggunakan alat atau obat, ibu menyusui juga bisa mencoba metode kontrasepsi alami, seperti amenore laktasi. Caranya? Moms hanya perlu melakukan direct breastfeeding atau menyusui Si Kecil secara langsung dari payudara tanpa bantuan pompa maupun botol ASI.

Hanya saja, metode ini cukup efektif apabila ibu menyusui belum kembali mengalami menstruasi setelah melahirkan. Selain itu, Moms juga harus memberikan ASI setidaknya 3 hingga 4 jam sekali di siang hari dan 6 jam sekali di malam hari.

Sesungguhnya, cukup banyak alat kontrasepsi yang bisa dipilih oleh ibu menyusui. Satu hal yang perlu diingat, Moms yang masih mengASIhi perlu menghindari kontrasepsi yang mengandung estrogen karena bisa berisiko menghambat produksi ASI Anda. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)