FAMILY & LIFESTYLE

Rokok Picu Kanker Paru


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kebiasaan merokok dan masalah polusi kini membuat jumlah penyakit dan gangguan paru meningkat, termasuk kanker paru. Kanker ini merupakan pembunuh utama kanker di Asia, yaitu sekitar 19% dari seluruh kanker di 20 negara Asia. Jumlah kasusnya pun terus bertambah.

Menurut Prof. dr. Faisal Yunus, PhD, Sp.P(K), Ketua Kongres Asian Pacifics Society of Respirology 2014, jumlah kasus baru kanker paru banyak terjadi pada wanita, yang disebabkan oleh asap rokok. “Seiring dengan terus meningkatnya angka perokok pasif, jumlah kanker paru pun terus meningkat sejak 5 tahun lalu. Masyarakat sebenarnya harus mulai waspada, karena kanker paru biasanya baru terdeteksi ketika sudah stadium lanjut,” ungkap Prof. Faisal pada temu media beberapa waktu lalu.

Kanker paru memang tidak memiliki gejala yang signifikan. Namun, ada beberapa gejala yang bisa dicurigai, seperti sesak napas, batuk yang tak kunjung sembuh atau batuk darah, berat badan turun, gangguan suara yang berlangsung lama, serta riwayat merokok.

Menurut Dr. Arifin Nawas, Sp.P(K), MARS, Ketua Perhimpunan Dokter Paru juga menambahkan, kanker yang jarang terjadi pada anak ini dipicu karena paparan asap rokok yang berlangsung terus-menerus. “Meskipun bukan perokok, tapi banyak terpapar asap rokok atau perokok pasif, Anda tetap perlu waspada. Karena kanker paru juga berisiko pada perokok pasif. Bahkan, terkadang perokok pasif lebih cepat terkena dampaknya,” tambahnya. (Aulia/DT/dok.freedigitalphotos)