FAMILY & LIFESTYLE

Hari Diabetes Sedunia, Ini Kunci Sehat untuk Penyandang Diabetes


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tanggal 14 November diperingati sebagai World Diabetes Day atau Hari Diabetes Sedunia. Diperingatinya Hari Diabetes Sedunia ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang diabetes yang juga merupakan salah satu penyebab kematian di dunia.

Jumlah penyandang diabetes di Indonesia hingga kini terus meningkat. Bahkan pada tahun ini penyakit yang tidak bisa disembuhkan tersebut berada di urutan kelima terbanyak di dunia menurut International Diabetes Federation (IDF). Data statistik menunjukkan bahwa 1 dari 11 orang dewasa di Indonesia di rentang usia 20-79 tahun merupakan penyandang diabetes dan jumlahnya diprediksi terus meningkat.

Karena itu, PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) melalui brand nutrisi untuk diabetesi, Diabetasol, mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin peduli terhadap bahaya diabetes. Bekerja sama dengan PERSADIA dan PERKENI, Diabetasol mengadakan live talkshow bersama pakar diabetes secara online di 12 kota di Indonesia pada 10-12 November 2022 dan webinar medis di 5 negara Asia, termasuk Indonesia, untuk mengedukasi mengenai penanganan diabetes di Indonesia, khususnya mengenai pengaturan pola makan.

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) menyebutkan bahwa secara statistik diabetes menjadi penyebab kematian nomor 3 di Indonesia. “Meningkatnya kasus diabetes di Indonesia disebabkan utamanya karena generasi sekarang semakin mudah mengakses makanan dan minuman manis yang tidak sehat,” ungkap Prof. Ketut.

Selain itu, Dr. dr. Sony Wibisono M, Sp.PD, K-EMD, FINASIM, Ketua Umum Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) menyebutkan bahwa edukasi mengenai diabetes harus terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya diabetes.

“Angka diabetes prediksinya akan ada 1 di antara 10 orang yang terkena diabetes di 2030. Kemudian pada 2045, akan ada 700 juta orang yang diabetes di seluruh dunia. Saat ini saja baru 50% orang yang terdiagnosis terkena diabetes. Jadi bisa dibayangkan berapa banyak yang belum tahu dirinya terkena diabetes,” kata dr. Sony.

Nutrisi untuk penyandang diabetes

Mengenai nutrisi untuk penyandang diabetes, dr. Ekky M. Rahardja , MS, Sp.GK, mengatakan bahwa makanan sehari-hari perlu tetap diperhatikan bukan hanya untuk penyandang diabetes, melainkan juga untuk semua orang.

“Tentunya kalau makanan atau minuman manis sudah pasti kalorinya tinggi dan bisa berbahaya bagi yang memang berisiko diabetes. Tapi bukan berarti yang tidak berisiko tidak perlu waspada. Khusus untuk penyandang diabetes, dianjurkan untuk bisa mengatur pola makan harian yang berkalori rendah dan bisa juga small feeding tapi sering,” terang dr. Ekky.

“Selain itu, nutrisi yang lengkap, seimbang, dan simpel juga kami imbau supaya penyandang diabetes bisa mengontrol gula darahnya menjadi lebih baik. Penggunaan sweetener atau pemanis yang terdaftar di pasar juga diperlukan untuk membantu mengontrol gula darah,” kata dr. Sony.

Gula darah terkontrol adalah kunci bagi penyandang diabetes agar tetap dapat beraktivitas lancar. Dr. dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, K-EMD, FINASIM menyebutkan meskipun gula darah sudah terkontrol, bukan berarti penyandang diabetes sudah terhindar dari diabetes dan komplikasinya.

“Diabetes itu tidak bisa disembuhkan tapi dicegah dan jika sudah terdiagnosis harus dijaga supaya tidak memburuk ataupun terjadi komplikasi. Maka mengontrol dan menjaga gula darah tetap normal adalah hal wajib, selain memperhatikan juga gaya hidup. Pahami gejalanya supaya bisa terdiagnosis sejak awal,” ujar dr. Fatimah.

Sementara itu, Director of Special Needs and Healthy Lifestyle Nutrition KALBE Nutritionals, Tunghadi Indra, mengatakan bahwa edukasi dan nutrisi masih menjadi hal utama yang dilakukan. “Setiap tahunnya kita mendapatkan fakta bahwa angka diabetes di Indonesia dan dunia masih mengalami peningkatan dikarenakan berbagai faktor terutama gaya hidup. Kami berharap masyarakat dapat mengontrol gula darahnya sehingga kualitas hidup meningkat dan aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.(M&B/SW/Foto: Xb100/Freepik)