Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, apakah Anda termasuk ibu yang narsis? Bukan narsis karena senang mengunggah foto selfie Anda di media sosial ya, tetapi pribadi Anda sebagai ibu yang narsis, seperti ingin selalu dikagumi orang-orang, membanggakan diri sendiri, terlalu mengontrol atau mengatur anak sesuai kemauannya, dan lain sebagainya.
Kepribadian narsis yang dimiliki seorang ibu pada akhirnya akan berpengaruh pula pada bagaimana anak menjalani hidupnya. Tak jarang anak-anak yang tumbuh dengan ibu yang narsis akan merasa kebingungan dan kehilangan cinta seta dukungan yang tulus yang ia harapkan dari seorang ibu.
Kepribadian narsis ini memang cukup sulit dikenali, terkadang malah hal yang dilakukan oleh ibu yang narsis ini dianggap baik, namun sebaliknya mungkin bisa saja salah arah. Nah, seperti apa sih, tanda-tanda ibu yang narsis? Berikut ini penjelasannya, Moms.
1. Terlalu mengendalikan anak
Ibu yang narsis suka memiliki kendali penuh atas semua aspek kehidupan anak-anaknya, mulai dari teman, musik, cara berpakaian, dan kebiasaan. Ia juga suka dan pandai memanipulasi. Selain itu ibu yang narsis juga suka membuat sang anak merasa bersalah dengan melakukan pemerasan emosional untuk membuat anaknya mengikuti kemauannya.
2. Mengalihkan dan memusatkan pembicaraan tentang dirinya
Ketika seorang anak mencoba mengomunikasikan masalahnya di sekolah maupun dengan temannya, ibu yang narsis justru mengambil kendali dan mengubah arah pembicaraan untuk fokus pada dirinya sendiri. Misalnya ketika seorang anak sedih karena temannya pindah sekolah, ibu yang narsis mungkin berkata "Si A akan baik-baik saja dan segera mendapatkan teman baru. Saat mama seusia kamu, teman mama banyak, jadi masih bisa main dengan yang lain, kan."
3. Marah saat hal-hal tidak berjalan sesuai keinginannya
Ibu yang narsis mudah sekali marah dan selalu menyalahkan anaknya dan orang lain, daripada mengakui bahwa mungkin ia yang salah. Tak heran bila anak dan pasangannya mungkin akan "bermain aman" untuk masalah tertentu agar tidak menyulut amarahnya.
4. Terlalu memikirkan omongan orang lain
Demi terlihat baik di depan umum, ibu yang narsis akan melakukan segala hal bahkan sampai mengorbankan anak-anak dan pasangan mereka. Misalnya, ketika sedang pergi dengan keluarga dan atasannya, ibu yang narsis mungkin akan membanggakan anaknya dan mengatakan bahwa pencapaian yang didapat sang anak itu berkat dukungannya yang tiada henti.
5. Egois
Ibu yang narsis memiliki sifat egois, di mana mereka ingin sekelilingnya memperhatikannya. Ibaratnya saat pulang ke rumah, ia berharap semua orang akan datang menyambutnya dan menanyakan kabarnya. Intinya, ia merasa bahwa dirinya adalah anggota keluarga yang paling penting.
6. Pendendam
Bila seseorang meremehkannya dan anak atau keluarganya tidak melakukan apa yang ia inginkan atau memilih menjalani gaya hidup yang berbeda, ibu yang narsis bisa menyimpan kebencian atau dendam untuk waktu yang sangat lama. Contoh sederhananya, ia bisa saja mengatakan hal seperti ini, "Mama sengaja memberikan kakak hadiah, karena kakak lebih penurut dibandingkan adik."
7. Menggunakan cintanya untuk menghargai dan menghukum anaknya
Para ibu yang narsis tahu bahwa senjata paling ampuh untuk anaknya adalah cintanya. Ketika anak menerima cinta mereka, hal ini biasanya membuat ia jadi terlihat baik di depan umum. Namun, ia akan menarik rasa kasih sayangnya pada anak sebagai hukuman ketika sang anak mengalami kegagalan atau melakukan kesalahan.
8. Memperlakukan orang sebagai pelayannya
Tak jarang anak yang memiliki ibu yang narsis akan sering bertindak sebagai asisten pribadi sang ibu dengan harapan mendapatkan kasih sayang dari ibunya.
9. Bersaing dengan anaknya
Memiliki kepribadian yang narsis membuat batas antara anak dan orang tua menjadi kabur. Hal ini bisa terjadi pada ibu yang narsis yang merasa kecantikan dan seksualitasnya dikalahkan oleh putri remajanya.
10. Mencari kesalahan anak dan membandingkan dengan anak lainnya
Ibu yang narsis cenderung memiliki harapan yang tidak masuk akal dan menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk anaknya. Tak heran, ia selalu mencari kesalahan anaknya kemudian membandingkan anaknya dengan anak lain yang lebih hebat.
11. Kurang berempati
Karena ibu yang narsis sangat fokus pada dirinya sendiri, maka ia tidak dapat bersimpati dengan anaknya atau penderitaan yang anak rasakan. Ibu yang narsis seakan buta ketika harus melihat situasi dari sudut pandang sang anak.
12. Memiliki self-esteem yang rendah
Figur supermom yang ditunjukkan oleh ibu yang narsis kepada orang-orang di sekitarnya nyatanya hanyalah tameng belaka untuk menyembunyikan fakta bahwa ia memiliki self-esteem atau harga diri yang rendah.
13. Membuat anak bergantung dengannya
Setiap orang tua perlu menyadari bahwa anak akan bertumbuh besar dan hidup mandiri kelak. Namun, ibu yang narsis akan "mendekap" anaknya selama mungkin, bahkan sampai anaknya dewasa untuk terus dapat mengontrolnya. Ia juga akan menggunakan berbagai taktik untuk membuat anaknya merasa bergantung padanya. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)