Ini 5 Makanan Berwarna yang Kaya Manfaat bagi Tubuh

Mengonsumsi buah dan sayuran berwarna-warni yang bertumpuk dalam satu mangkuk tampak sangat indah seperti pelangi. Tapi tentunya bukan makanan berwarna yang melalui proses pewarnaan bahan kimia ya Moms. Makanan yang termasuk ke dalam kategori makanan berwarna adalah buah dan sayuran yang mendapatkan warna alami dari zat yang disebut phytochemical.

Mengapa penting untuk mendapatkan beragam buah dan sayuran berwarna dalam semangkuk makanan? Ini karena mengonsumsi beragam makanan berwarna bisa menjadi cara mudah untuk mendapatkan manfaat lengkap vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk berkembang. Tak hanya itu, makanan berwarna bahkan juga dapat meningkatkan nafsu makan Si Kecil lho, Moms. 

Untuk mengetahui lebih lengkapnya, dikutip dari Food Revolution, berikut ini beberapa makanan berwarna yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

1. Makanan Berwarna Merah

Beberapa buah dan sayuran yang berwarna merah terbaik untuk dikonsumsi, misalnya adalah semangka, stroberi, tomat, apel, dan ceri. Buah dan sayuran merah ini diperkaya dengan phytochemical, yaitu likopen dan asam ellagic.

Nutrisi ini diketahui memiliki kemampuan untuk mengurangi risiko dan melawan penyakit kanker. Bahkan selain mengandung phytochemical, semangka juga kaya akan fitonutrien yang disebut citrulline, yang dapat berfungsi sebagai pengobatan untuk disfungsi ereksi ringan hingga sedang.

2. Makanan Berwarna Kuning atau Oranye

Anda dapat menemukan makanan berwarna kuning atau oranye pada buah jeruk, jeruk Bali (grapefruit), mangga, pepaya, wortel, jagung, dan nanas. Buah dan sayuran berwarna oranye dan kuning diperkaya akan vitamin C dan karotenoid, termasuk betakaroten. Beberapa karotenoid, terutama betakaroten, diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang membantu meningkatkan penglihatan sehat dan pertumbuhan sel.

Buah jeruk mengandung fitonutrien yang disebut hesperidin, yang dapat membantu meningkatkan aliran darah. Lebih penting lagi, mengonsumsi buah jeruk juga dapat mengurangi risiko penyakit stroke.

3. Makanan Berwarna Ungu

Beberapa makanan berwarna ungu yang terbaik termasuk blackberry, anggur merah (ungu), kubis merah (ungu), terong, plum, dan buah ara. Buah dan sayuran berwarna ungu mengandung fitonutrien, seperti anthocyanin dan resveratrol, dan diketahui memiliki kemampuan sebagai anti-kanker dan anti-penuaan. Sebuah studi menunjukkan bahwa fitokimia bioaktif dalam buah beri dapat membantu memperbaiki kerusakan akibat stres oksidatif dan peradangan.

4. Makanan Berwarna Putih dan Cokelat

Buah dan sayuran berwarna putih dan cokelat mungkin tidak memiliki warna cerah seperti makanan lainnya, tetapi buah dan sayuran ini juga mengandung fitonutrien yang baik bagi kesehatan tubuh. Beberapa makanan berwarna putih dan cokelat yang terbaik antara lain, kembang kol (cauliflower), bawang putih, jamur, kentang, dan lobak.

Kembang kol adalah sayuran yang kaya akan senyawa anti kanker yang disebut sulforaphane. Sementara, bawang putih mengandung senyawa pencegah kanker yang kuat, yaitu allicin dan quercetin. Fitonutrien dalam jamur kancing putih diketahui mampu menghambat aktivitas aromatase dan proliferasi sel kanker payudara.

5. Makanan Berwarna Hijau

Makanan berwarna hijau adalah salah satu warna makanan yang paling mudah untuk ditemukan dan dimakan. Buah dan sayuran berwarna hijau diperkaya akan lutein, isothiocyanate, isoflavon, dan vitamin K, yang sangat penting untuk kesehatan darah dan tulang. Selain itu, sayuran hijau juga diperkaya akan folat, yaitu nutrisi yang sangat penting dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mengurangi risiko kelainan cacat lahir.

Beberapa makanan berwarna hijau terbaik seperti brokoli, kubis, selada, anggur hijau, apel hijau, asparagus, bayam, kangkung, kacang hijau, kacang polong, timun Jepang, buah kiwi, dan buah alpukat. Sayuran brokoli, telah terbukti mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sementara kangkung dipercaya dapat meningkatkan suasana hati. Buah kiwi juga telah terbukti mampu membantu meringankan berbagai penyakit, mulai dari flu biasa, gangguan sistem pencernaan, hingga insomnia. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Freepik)