FAMILY & LIFESTYLE

Begini Hubungan Anda dan Suami Setelah Ada Bayi


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Hubungan Anda dan pasangan berjalan dengan sangat baik, hingga Anda kemudian memiliki bayi, Moms. Awalnya Anda yakin akan bisa melaluinya dengan baik, tapi siapa sangka kalau ternyata hanya Anda sendiri yang setiap hari harus terbangun tengah malam untuk menyusui Si Kecil sedangkan suami tetap tertidur lelap.

Sekitar 60 persen pasangan mengakui bahwa memiliki bayi menimbulkan banyak perselisihan yang sebelumnya tidak pernah atau jarang terjadi. Ikuti panduan ini untuk mengetahui apa yang mungkin Anda hadapi bersama suami di setahun pertama sejak bayi Anda lahir, Moms.


0-1 Bulan: Kita Punya Bayi!

Anda: Anda sudah sampai di rumah, sangat kelelahan tapi juga sangat bahagia dan tidak berhenti mengagumi bayi kecil Anda. "Saat inilah hubungan Anda dan pasangan akan diuji," ujar Dr. Cliff Arnal, seorang psikolog di Inggris. Sebentar lagi Si Kecil akan menghabiskan 90 persen kasih sayang dan energi Anda, tapi cobalah untuk berbagi tugas dan saling dukung.

Suami: Ia mungkin terlihat seperti tidak melakukan apa pun untuk membantu Anda. Tapi ia akan jadi lebih over protective sekarang. Ia mungkin juga akan merasa sedikit ditinggalkan. Jadi pastikan Anda meluangkan waktu untuknya dan Si Kecil sebagai sebuah keluarga, dan berikan sedikit waktu Anda untuk berdua saja dengannya.


1-3 Bulan: Berdua Saja

Anda: Suami Anda sudah kembali bekerja, dan selama itu Anda sendirian merawat Si Kecil. "Anda merasa ia tidak lagi memahami bagaimana sulitnya hari-hari Anda," kata Cathy O'Neill dari situs baby proofing your marriage. Libatkan suami dalam keseharian Anda dengan mengiriminya gambar Anda dan Si Kecil.

Suami: "Reaksi umum yang dilakukan pria setelah ia menjadi ayah adalah dengan bekerja lebih giat lagi, karena ia merasa memiliki tanggung jawab yang besar untuk memenuhi kebutuhan Anda dan Si Kecil," ujar Andrew G. Marshall, terapis perkawinan.


3-6 Bulan: Seks & Pekerjaan Anda

Anda: Si Kecil akan tidur lebih awal sekarang, dan Anda pun bisa tidur lebih lama. "Jangan khawatir jika Anda tidak memiliki keinginan untuk berhubungan seks dengan suami. Untuk mengembalikan hormon seperti sebelumnya, diperlukan waktu sekitar 18 bulan," urai Andrew. Ketika Anda kembali bekerja, akan ada tekanan, terlebih bila Anda juga mengurusi hal-hal domestik rumah tangga. Diskusikan apakah suami bisa membantu.

Suami: Pasangan Anda akan mengutamakan sentuhan fisik, seperti apa pun bentuknya. "Anda tidak perlu berhubungan intim, berpelukan atau berciuman juga sudah cukup," ujar Andrew. Seringkali diasumsikan bahwa pria lebih memilih urusan rumah tangga menjadi tanggung jawab istri. "Ia ingin Anda bahagia, namun bila Anda bekerja, seharusnya ia juga memperhitungkan semua tanggung jawab yang akan dipikul oleh Anda," ujar Andrew.


6-9 Bulan: Berkencan Lagi

Anda: Si Kecil sudah lebih besar sekarang. Sudah memungkinkan bagi Anda untuk meninggalkannya sebentar guna sekadar berkencan dengan pasangan. "Penting sekali bagi Anda untuk merasa bukan hanya menjadi seorang ibu, tapi juga istri", ujar Cathy. Siapkan topik apa saja yang akan Anda perbincangkan dengan pasangan selain masalah popok Si Kecil.

Suami: Saat kencan, buatlah kencan Anda sempurna dengan fokus pada istri. Sesekali tidak apa membagi perhatian Anda dengan menanyakan kabar Si Kecil pada pengasuhnya, tapi jangan sampai pasangan terganggu.


9-12 Bulan: Me Time

Anda: Sekarang Anda sudah tahu kira-kira apa saja yang akan dihadapi dan apa yang perlu dilakukan. Anda pun punya waktu lebih untuk beristirahat. Maka, sekarang waktunya untuk lebih memprioritaskan hubungan Anda dan suami. "Hidupkan kembali semangat cinta Anda," ujar Andrew.

Suami: Ia mungkin tidak akan mengakuinya, namun ia bersyukur bahwa Anda kini punya waktu untuknya. "Sekarang sudah lebih mudah untuk berbagi tugas mengurus Si Kecil, jadi Anda dapat memberikan kesempatan bagi pasangan untuk beristirahat sejenak," urai Anjula Mutanda, psikolog. (M&B/SW/Dok. Freepik)