Kelebihan Vitamin bisa Membahayakan Kehamilan

Kebutuhan vitamin dan mineral saat hamil umumnya lebih tinggi dibandingkan saat tidak hamil. Kebutuhan tersebut tergantung pada usia kehamilan Anda, Moms. Namun tahukah Anda, mengonsumsi vitamin terlalu berlebih dapat membahayakan Anda dan janin?

Setiap vitamin nyatanya dapat menjadi racun bagi kehamilan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Karenanya, Anda harus memahami jumlah yang telah ditentukan secara medis. Sebab saat tubuh mendapat asupan lebih, akan ada dua hal yang bisa terjadi.

Kelebihan tersebut dapat langsung dibuang keluar oleh tubuh, atau sebagian lagi dapat memicu gejala overdosis. Kondisi tubuh pun menjadi tidak baik, seperti kelebihan konsumsi vitamin C atau zinc yang dapat memicu gejala diare, lemah, hingga sakit perut.

Sedangkan jika tubuh Anda telalu banyak menerima asupan selenium, dapat menyebabkan kerontokan rambut, keletihan, dan kerusakan jaringan saraf.

Berbeda lagi jika Anda kelebihan konsumsi vitamin A. Kondisi tubuh akan menimbulkan gejala keracunan yang umumnya ditandai dengan sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, gangguan kesadaran dan penglihatan. Pada kondisi khusus, gejala lain yang nampak adalah rasa sakit pada tulang.

Kelebihan konsumsi vitamin D dapat memicu dehidrasi, sembelit dan tekanan darah tinggi. Dalam beberapa penelitian, kelebihan konsumsi vitamin D dikaitkan sebagai pemicu depresi. Pada anak-anak overdosis, vitamin D bahkan dapat memicu gangguan pada enamel gigi.

Karenanya, Moms yang akan hamil atau sedang hamil perlu tahu jumlah vitamin dan mineral yang tepat untuk dikonsumsi. Beberapa yang harus diperhatikan, ibu hamil perlu mengonsumsi 400 -800 mikrogram asam folat setiap hari sampai kehamilan mencapai usia 3 bulan.

Untuk vitamin D, jumlah yang harus dikonsumsi adalah sekitar 10 mikrogram, sedangkan kalsium sebanyak 1.000 mg yang diterima setiap hari. Adapun kebutuhan vitamin C untuk ibu hamil adalah 80-85 mg dan dikonsumsi setiap hari.(M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)