Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Menurut psikolog Rosdiana Setyaningrum, psikolog keluarga, ibu merupakan kunci kedamaian keluarga. Jadi, bila seorang ibu stres, anak dan suami pun bisa ikut stres.
Stres sebenarnya baik untuk perkembangan diri, dan merupakan tantangan dalam kehidupan yang bisa meningkatkan kemampuan dalam menghadapi masalah. Namun, bila tidak dilewati dengan baik, stres bisa menurunkan kualitas hidup.
"Stres tak terkendali bisa jadi faktor pembunuh di masa depan. Stres dapat menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan sel kanker. Hati-hati!" tegas Diana.
Salah satu hal yang dapat mengurangi stres pada ibu adalah dengan melatih anak agar mandiri sejak dini. Mengajarkan kemandirian pada anak sejak usia 1-3 tahun dapat melatih anak untuk tidak bergantung sepenuhnya kepada orangtua.
“Berikan kepercayaan dan tanggung jawab pada anak melalui cara makan, minum, ataupun memakai baju sendiri. Hal ini tentu dapat meringankan beban kita sebagai orangtua, dan dapat mengurangi stres hingga 70%,” tambah Diana.
Menurutnya, anak yang tidak diajarkan kemandirian sejak kecil, dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kondisi sosialnya di masa depan. Cara lain mengurangi stres, coba beberapa hal berikut ini di sela kesibukan Anda.
1.Hirup aroma wewangian yang Anda suka. Saat mandi, campur aromaterapi dengan air hangat untuk menenangkan pikiran.
2.Mengurangi stres juga dapat melalui indra pendengaran, yakni dengan mendengarkan lagu yang membuat pikiran tenang.
3.Kurangi stres melalui indra pengecap dengan mengonsumsi minuman atau makanan yang menyegarkan berbahan buah alami. Selain dapat mengurangi stres, hal ini juga dapat menyehatkan tubuh.
4.Hindari sering tidur larut, dan melakukan aktivitas berat sebelum beristirahat. Bergadang akan membuat tubuh bekerja keras di malam hari. (Aulia/OCH/doc.M&B)
