Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Beda Melahirkan Usia 20 dan 30-an, Apa Saja Risikonya?

Beda Melahirkan Usia 20 dan 30-an, Apa Saja Risikonya?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Benarkah usia 20-an adalah waktu yang sempurna untuk memiliki anak karena persalinan akan minim risiko? Atau benarkan akan sulit melahirkan secara normal saat usia 30 dan 40-an, sehingga satu-satunya cara adalah dengan operasi Caesar? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini:

 

Usia 20-an
Dr. Yanuar Yassin MIB, Sp.OG dari RS Pondok Indah mengungkapkan, tingkat keberhasilan persalinan seseorang sangat dipengaruhi oleh power (kekuatan atau dorongan), passage (jalan lahir) dan passager (janin). Pada usia 20-an tubuh cukup prima untuk melahirkan secara normal. Pada usia ini ibu memiliki kekuatan atau power yang cukup baik untuk mengejan dan mendorong janin. Rongga panggul sebagai jalan lahir bayi pun telah berkembang lebih matang sehingga bisa dilalui kepala bayi yang ukuran normalnya berdiameter antara 9-10 cm. Organ reproduksi seperti rahim dan vagina juga sudah kuat untuk mendukung persalinan.

 

Meski pada usia 20-an kekuatan fisik cukup untuk mendukung persalinan, namun sejumlah ahli dari Amerika Serikat mengatakan bahwa usia terbaik untuk melahirkan anak pertama mengacu pada angka 25 tahun ke atas. Usia di bawah 24 tahun dinilai sebagai bukan usia yang baik untuk melahirkan anak pertama. Lewat riset mereka menemukan jika melahirkan pada pertengahan 20-an ke bawah dapat memberikan efek buruk pada stamina ibu di masa depan saat berusia 40 tahun.

 

Usia 30-an
Saat ini, semakin banyak orang yang melahirkan anak pertama di awal usia 30-an. Pada usia tersebut, tubuh masih dalam kondisi prima meskipun tidak seprima saat berusia 20-an. Namun usia 30-an disebutkan bukan waktu yang tepat untuk melahirkan anak pertama karena otot-otot yang terlibat dalam persalinan cenderung lebih lemah bagi ibu yang pertama kali melahirkan di usia tersebut. Hal itu dapat berdampak pada waktu persalinan akan berlangsung lebih lama.

 

Sementara ditinjau dari segi psikis, usia 30-an adalah usia sangat matang bagi seorang perempuan untuk memliki bayi. Perempuan sudah sangat siap menjadi ibu pada usia ini karena didukung dengan kesiapan dan finansial yang memadai. Di sisi lain, persalinan pada usia 35 tahun ke atas harus diwaspadai karena kondisi tubuh gampang lelah. Selain itu karena ada sejumlah risiko komplikasi, ibu berusia 35 tahun ke atas cukup besar kemungkinan untuk bersalin secara caesar. Risiko tersebut seperti pre-eklampsia, placenta previa, placenta abruption, berat bayi kurang dan bayi lahir prematur.  (Meiskhe/HH/dok.M&B UK)