Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hari ini (8/3) merupakan peringatan International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional. Berbagai kalangan di seluruh dunia sedang memeringati keberhasilan wanita dalam berbagai bidang, termasuk di bidang ekonomi, politik, dan sosial.
Ada beberapa peristiwa historis yang melatarbelakangi hari besar ini, dimulai dari peristiwa kebakaran pabrik Triangle Shirtwaist di New York pada 1911 yang mengakibatkan setidaknya 140 perempuan kehilangan nyawa. Berlanjut dengan munculnya gagasan mengenai feminisme di awal abad ke-20.
Saat itu, gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi menyebabkan timbulnya banyak protes mengenai kondisi kerja. Kaum buruh wanita di pabrik garmen pun mengadakan protes di Kota New York, Amerika Serikat pada 8 Maret 1857. Mereka memprotes kondisi buruk yang dialami, dari diskriminasi hingga gaji yang tidak setara dengan buruh laki-laki.
Sejak itulah, Hari Perempuan Internasional mulai dirayakan, namun sempat 'hilang' sekitar 1910-1920-an. Peringatan ini kembali dihidupkan bersamaan dengan bangkitnya feminisme pada era 1960-an. Pada 1974, PBB akhirnya mendukung perayaan Hari Perempuan Internasional setiap tahunnya.
Tahun ini, Hari Perempuan Internasional mengambil tema #PledgeForParity, yang lebih berfokus pada persamaan gender. Situs resmi International Women’s Day 2016, internationalwomensday.com menyebutkan, fokus tahun ini adalah membantu wanita untuk meraih tujuan, mengimbau kepemimpinan dengan gender yang seimbang, dan menghormati perbedaan nilai. Selain itu, ingin dibangun pula budaya kerja yang lebih fleksibel dan inklusif demi mengubah bias di tempat kerja. (Deonisia/DC/Dok.Freedigitalphotos/Franky242)
