Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Memang sulit mengetahui saat bayi sedang terserang diare. Ada yang perlu digarisbawahi, jika sesekali tekstur feses Si Kecil lebih encer daripada biasanya, itu normal terjadi ya, Moms. Namun, apabila pergerakkan usus Si Kecil mengalami perubahan, misalnya ia lebih sering buang air besar serta fesesnya encer dan berair, bisa jadi ia memang sedang mengalami diare. Ada banyak penyebab diare pada Si Kecil, bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, jamur, antibiotik, atau makanan tertentu. Dilansir melalui Babycenter, inilah beberapa penyebab Si Kecil diare.
Antibiotik
Apabila Si Kecil diare ketika atau setelah mengonsumsi antibiotik, kemungkinan ini berhubungan dengan obat-obatan yang ia minum. Konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan alternatif obat lain, namun jangan langsung menghentikan pengonsumsian obat tanpa sepengetahuan dokter.
Terlalu Banyak Minum Jus
Minum jus atau minuman yang manis berlebihan dapat membuat perut Si Kecil bermasalah sehingga fesesnya menjadi encer. Cukup mengurangi takaran jusnya maka masalah ini akan berhenti dengan sendirinya dalam waktu seminggu atau lebih. Sebagai tambahan, American Academy of Pediatrics (APP) merekomendasikan bayi tidak diberikan buah sampai berusia 6 bulan. Pencampuran susu formula yang tidak pas dinilai mampu menyebabkan diare pula. Karenanya, pastikan campuran antara air dan susu formula Si Kecil tepat ya, Moms.
Alergi Makanan
Alergi makanan mampu mengakibatkan reaksi parah secara tiba-tiba dalam waktu beberapa jam saja. Gejala umumnya berupa diare, buang gas, sakit perut, dan feses berdarah. Pada kasus yang lebih serius, alergi dapat menyebabkan ruam, gatal-gatal, bengkak, dan kesulitan bernapas. Protein pada susu sapi adalah yang paling umum memicu alergi pada anak. Sedangkan makanan lainnya yaitu telur, kacang, kedelai, ikan, dan kerang.
Sensitif Terhadap Makanan Tertentu
Tidak seperti alergi makanan, sensitif terhadap suatu makanan ialah reaksi abnormal yang tidak berhubungan dengan sistem imun seseorang. Salah satu contoh yang biasa terjadi pada seseorang adalah sensitif terhadap laktosa. Apabila bayi mengalami hal ini, tubuhnya tidak memproduksi cukup laktase, enzim yang mencerna laktsasi yang terkandung pada gula di susu sapi atau produk turunannya, sehingga laktosa yang tertimbun di pencernaan dapat mengakibatkan diare, kram perut, kembung, dan buang angin terus-menerus. Gejala-gejala tersebut biasanya akan terjadi sekitar setengah sampai 2 jam setelah mengonsumsi produk turunan susu sapi.
Keracunan
Jika Si Kecil diare, lemas, muntah-muntah, kesulitan bernapas, bahkan pingsan akibat menelan sesuatu yang berbahaya, seperti obat-obatan, bahan kimia, atau tanaman, segera bawa ia ke rumah sakit. (Sagar/DT/Dok. M&B)
Baca juga : Penyebab Diare Pada Si Kecil (1)