Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Data terbaru yang dikeluarkan Federasi Diabetes Internasional, membuktikan bahwa diabetes dikhawatirkan akan melanda Indonesia lebih cepat dari perkiraan. Pada 2035, sebanyak 14,1 juta masyarakat Indonesia diprediksi akan mengidap diabetes. Urbanisasi dan meningkatnya ekonomi perkotaaan diduga sebagai dua faktor yang menyebabkan meningkatnya diabetes di Indonesia.
Peningkatan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat yang diikuti dengan penerapan gaya hidup tidak sehat, ditambah akses layanan kesehatan yang tidak merata, dapat menurunkan kemampuan dalam bekerja. Hal tersebut juga bukan tidak mungkin dapat mengurangi kualitas hidup yang kemudian dapat mengarah pada komplikasi berbagai penyakit, termasuk kematian.
Saat ini, Jakarta menjadi salah satu kota dengan prevalensi diabetes tercepat. Realita ini tentu harus diubah. Pemerintah juga perlu turun tangan dalam kasus ini, karena penyakit ini bisa menjadi beban negara nantinya, dalam hal biaya kesehatan.
Penanganan diabetes yang buruk membawa kerugian yang signifikan bagi penderitanya, baik fisik maupun finansial. Pasien yang menderita komplikasi diabetes, harus menghadapi risiko kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan bahkan amputasi. Selain itu, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan oleh penderita komplikasi diabetes 20 kali lebih banyak dari mereka yang tidak mengidap komplikasi. Keadaan tersebut tentu dapat menghambat kemajuan atau pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Diabetes dapat menyerang siapa saja! Karenanya, penyakit yang satu ini memang harus diwaspadai sejak dini. Seseorang dengan riwayat orangtua pengidap diabetes memang berisiko cukup tinggi untuk mengidapnya. Bahkan ada pasien yang sudah rajin kontrol, tetapi perkembangan penyembuhannya tetap tidak baik. Hal ini bisa disebabkan karena faktor gen dengan komplikasi yang cukup tinggi. (Aulia/DT/dok.freedigitalphotos)