Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hal yang wajar jika Anda merasa sangat lelah dan lemas. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurang tidur, stres, dehidrasi, aktivitas yang terlampau padat, atau bisa juga gejala dari masalah kesehatan tertentu.
Dalam dunia medis, badan lemas dikenal dengan sebutan asthenia. Istilah ini mengacu kepada kondisi lemah fisik dan kekurangan energi yang bisa memengaruhi bagian tubuh tertentu atau bahkan seluruh tubuh.
Jika sudah begini, aktivitas sehari-hari pun bisa terganggu dan menurunkan produktivitas. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
1. Memperbanyak minum air
Dehidrasi bisa memberikan efek besar pada fungsi otak, suasana hati, dan tingkat energi, seperti mudah marah, sulit fokus, cepat lelah, dan badan lemas. Solusi sederhana untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memperbanyak minum air putih, setidaknya 7-8 gelas per hari. Faktanya, sebuah studi menunjukkan bahwa mencukupi kebutuhan air harian mampu memberikan efek positif terhadap suasana hati dan peningkatan energi.
2. Jangan malas bergerak
Ketika badan lemas, secara otomatis tubuh Anda seperti menentang untuk bergerak dan melakukan aktivitas. Itu sangat normal. Namun, ternyata tetap bergerak atau berolahraga bisa membantu meningkatkan energi Anda secara alami. Sebuah penelitian dalam Cochrane Database of Systematic Reviews, melaporkan bahwa bergerak dan melakukan lebih banyak aktivitas fisik–tidak perlu aktivitas fisik berat, aktivitas fisik ringan pun tidak apa-apa–dapat melawan kelelahan dan meningkatkan tingkat energi Anda.
3. Tidur yang cukup
Saat Anda merasa badan sangat lemas, coba ingat-ingat kembali waktu tidur Anda beberapa hari ke belakang? Karena berbagai alasan, Anda mungkin secara sengaja memotong waktu tidur yang disarankan. Inilah yang bisa membuat Anda cepat merasa lelah dan badan jadi lemas.
Meskipun waktu tidur yang dibutuhkan setiap orang bisa sedikit berbeda, para ahli umumnya merekomendasikan untuk tidur setidaknya 7 jam per malam. Ini tak hanya mampu meningkatkan energi, tetapi juga mendukung kesehatan Anda secara keseluruhan.
4. Mengurangi stres
Faktanya, menurut studi dalam jurnal BMC Family Practice, stres berkaitan erat dengan kelelahan dan keletihan serta bisa berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental Anda.
Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghilangkan sumber stres dari hidup, jika Anda mampu mengurangi tingkat stres, hal itu bisa membantu meningkatkan level energi Anda.
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi tingkat stres antara lain meluangkan waktu sejenak untuk bersantai, membaca buku, melakukan hobi, dan berjalan-jalan. Atau Anda juga bisa mencoba meditasi dan latihan mindfulness yang telah terbukti mampu mengurangi stres dan kecemasan.
Namun, penting untuk dicatat, jika Anda merasa sangat stres dan cemas, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan mental untuk mengatasi masalah tersebut.
5. Membatasi konsumsi alkohol
Banyak orang yang keliru menganggap bahwa minuman beralkohol bisa menjadi cara efektif untuk membuat cepat tertidur. Kenyataannya, berdasarkan penelitian dalam Korean Journal of Family Medicine, rutin minum minuman beralkohol sebelum tidur justru bisa menurunkan kualitas tidur Anda. Inilah yang kemudian bisa membuat badan Anda terasa lemas dan lelah keesokan harinya. Untuk alasan itu, yang terbaik adalah membatasi konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dan hindari mengonsumsinya, terutama mendekati waktu tidur.
6. Makan makanan bergizi
Jika Anda selalu merasa lelah, lesu, dan lemas, coba perhatikan lagi apa yang Anda makan. Mengikuti diet tidak sehat dan tidak seimbang atau kurang mengonsumsi makanan bergizi bisa secara signifikan memengaruhi tingkat energi Anda. Ini karena kalori dan nutrisi yang penting tidak bisa Anda dapatkan dari makanan olahan dan makanan rendah gizi. Akibatnya, tubuh Anda akan kekurangan nutrisi, seperti zat besi, yang terbukti bisa menurunkan tingkat energi Anda.
Namun sebaliknya, mengonsumsi makanan utuh (whole food) dan bergizi tinggi dapat memberi tubuh Anda vitamin dan mineral yang dibutuhkan agar berfungsi dengan baik, termasuk memenuhi tingkat energi Anda.
7. Membatasi konsumsi makanan tinggi gula
Saat badan terasa lemas dan lelah, solusi cepat yang terpikirkan untuk mengatasinya adalah dengan mengambil setoples camilan manis tinggi gula di meja. Ya, “Makan makanan manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah, yang bisa memberikan dorongan energi di awal sesaat setelah mengonsumsinya,” kata ahli gizi dari New York University, Samantha Heller, MS, RD.
“Namun sayangnya, efek dorongan energi ini akan cepat hilang akibat penurunan gula darah yang drastis, yang justru bisa membuat tubuh Anda merasa lebih lelah dan lemas daripada sebelumnya,” tambahnya.
Selain itu, mengonsumsi makanan tinggi gula juga bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Jadi, membatasi asupan gula tidak hanya memengaruhi tingkat energi, tetapi juga kesehatan Anda secara keseluruhan.
Jika Anda ingin memuaskan keinginan mengonsumsi makanan manis sekaligus menjaga tingkat energi Anda agar lebih stabil dan mencegah badan lemas, cobalah menukar makanan tinggi gula dengan buah beri-berian segar atau trail mix.
8. Jika Anda merokok, pertimbangkan untuk berhenti
Sudah bukan rahasia lagi jika merokok berdampak negatif terhadap berbagai aspek kesehatan, terutama meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
Terlebih lagi, racun dan tar dalam asap rokok bisa mengurangi efisiensi paru-paru Anda. Seiring waktu, hal itu dapat menurunkan kemampuan paru-paru yang bisa mengurangi jumlah oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Inilah yang bisa membuat tubuh Anda terasa lemas, letih, lesu, dan lelah.
Jika Anda merokok secara aktif, coba pertimbangkan untuk berhenti. Hal ini juga telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, termasuk peningkatan energi.
9. Menemui dokter
Jika kelelahan dan badan lemas parah disebabkan karena kondisi kesehatan tertentu, seperti sindrom kelelahan kronis, anemia, infeksi, penyakit autoimun, hipoglikemia, atau hipotiroidisme, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan resep obat-obatan yang bisa membantu mengurangi gejalanya. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Jcomp/Freepik)