Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Rasanya sudah cukup merepotkan dan mengganggu saat kita berurusan dengan menstruasi satu kali dalam sebulan, dengan segala masalah kram dan perubahan suasana hati yang dialami ya, Moms. Bagaimana kalau dua kali dalam sebulan? Enggak kebayang, kan.
Namun, pada beberapa orang, menstruasi bisa terjadi dua kali dalam sebulan. Ini bisa menjadi tanda awal dari masalah kesehatan tertentu, tetapi bisa juga terjadi karena faktor gaya hidup, seperti kelebihan berat badan atau mengalami stres.
Nah, berikut ini beberapa kemungkinan penyebab paling umum jika Anda mengalami menstruasi dua kali dalam sebulan, Moms.
1. Perimenopause
Mengutip Mayo Clinic, perimenopause mengacu pada waktu di mana tubuh Anda membuat transisi alamiah ke fase menopause, menandai akhir dari tahun-tahun reproduksi. Perimenopause juga disebut transisi menopause, yang dapat dialami wanita pada usia berbeda, kadang-kadang di usia 40-an atau malah pada usia pertengahan 30-an.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, pada fase ini terjadi perubahan hormon yang ditandai dengan penurunan kadar estrogen yang dapat membuat siklus menstruasi Anda menjadi tidak teratur sehingga mengalami periode menstruasi yang lebih panjang atau lebih pendek, aliran darah juga bisa lebih ringan atau lebih berat, dan Anda mungkin melewatkan beberapa periode menstruasi.
2. Endometriosis
Penyebab lain yang bisa membuat siklus menstruasi tidak teratur–bisa dua kali dalam sebulan–adalah endometriosis. Dikutip dari laman National Women’s Health Network, endometriosis adalah suatu kondisi medis di mana beberapa jaringan yang mirip dengan jaringan rahim (disebut endometrium) tumbuh di bagian luar rahim. Karena tubuh Anda memiliki lebih banyak endometrium untuk diluruhkan, inilah yang menyebabkan terjadinya periode menstruasi ekstra.
Beberapa gejala utama endometriosis adalah menstruasi yang menyakitkan, pendarahan yang berlebihan, dan siklus menstruasi yang pendek, yang berarti Anda bisa saja mengalami dua kali menstruasi dalam sebulan.
3. Berat badan berlebihan (obesitas)
Dikutip dari Cleveland Clinic, berat badan berlebihan (obesitas) dapat memengaruhi hormon yang berperan penting dalam ovulasi dan siklus menstruasi Anda. Pasalnya, tingkat lemak yang tinggi, atau juga disebut jaringan adiposa, dapat mengganggu keseimbangan hormon seks dan menyebabkan peningkatan kadar estrogen daripada yang Anda butuhkan.
Ketika terlalu banyak estrogen, ini dapat membuat Anda memiliki periode menstruasi lebih banyak, aliran darah lebih berat, kram perut yang lebih parah, dan rasa sakit yang lebih lama.
4. Stres berlebihan
Menurut Christine Masterson, M.D., kepala layanan wanita dan anak-anak di Summit Medical Group, New Jersey, tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan periode menstruasi yang lebih sering.
Ini karena hormon yang merangsang ovarium Anda untuk berovulasi setiap bulan berasal dari otak–dan stres juga dimulai dari otak. Jika stres tidak segera diatasi, maka itu dapat memengaruhi kondisi hormon menjadi tidak seimbang. Inilah yang membuat Anda memiliki periode menstruasi lebih berat, lebih banyak, atau justru tidak menstruasi sama sekali.
5. Adanya infeksi di area vagina
Adanya infeksi di area vagina juga bisa menyebabkan pendarahan di luar siklus menstruasi Anda. Peradangan atau infeksi area vagina, seperti bakterial vaginosis dan trikomoniasis, dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, menurut Dr. Lakeisha Richardson, M.D., ob-gyn di Greenville, Wisconsin.
Gejala lain yang mungkin muncul misalnya mengalami keputihan yang berbau busuk atau berwarna abu-abu, putih, atau hijau; timbul rasa gatal atau sensasi terbakar di area genital Anda; atau nyeri saat buang air kecil.
6. Tanda kehamilan
Benarkah menstruasi dua kali dalam sebulan bisa menjadi tanda awal kehamilan? Kita semua tahu, salah satu tanda awal kehamilan adalah telat menstruasi atau tidak mengalami menstruasi. Tetapi, percaya atau tidak, beberapa wanita akan mengalami pendarahan (di luar siklus menstruasi) jika hamil. Munculnya pendarahan atau bercak darah selama kehamilan itu sangat umum, terutama pada trimester pertama.
7. Fibroid rahim
Kondisi kesehatan tertentu, seperti fibroid rahim, sangat mungkin menyebabkan menstruasi terjadi dua kali dalam sebulan. Dikutip dari Medical News Today, fibroid rahim adalah pertumbuhan tumor jinak (tidak bersifat kanker) yang terjadi di dalam rahim. Fibroid rahim juga biasa disebut sebagai leiomioma, mioma, atau fibroma.
Dr. Richardson menjelaskan bahwa fibroid dapat menyebabkan rasa nyeri, sakit punggung, nyeri saat berhubungan seks, dan ketidakteraturan siklus menstruasi, termasuk periode menstruasi yang lebih sering, lebih lama, dan lebih berat. Ini juga dapat mengganggu kesuburan Anda dan menyebabkan keguguran bagi ibu hamil.
8. Masalah tiroid
Kelenjar tiroid yang kurang aktif atau terlalu aktif dapat menjadi penyebab lain menstruasi Anda datang dua kali dalam sebulan. Kelenjar tiroid dan hormon yang dihasilkannya sangat penting untuk mengatur siklus menstruasi Anda.
Berdasarkan sebuah penelitian dalam The Journal of Obstetrics and Gynecology of India, memiliki terlalu banyak hormon tiroid (hipertiroidisme) dapat menyebabkan periode menstruasi terlewat atau tidak ada, sedangkan memiliki terlalu sedikit (hipotiroidisme) dapat menyebabkan periode menstruasi yang lebih sering, lebih berat, dan lebih lama. Inilah yang membuat Anda memiliki periode menstruasi dua kali dalam sebulan.
9. Melewatkan atau menghentikan konsumsi Pil KB
Dikutip dari laman University of Iowa Hospitals & Clinic, pil KB menekan siklus menstruasi normal Anda dengan hormon yang bisa mencegah ovulasi. Biasanya, pil KB datang dalam persediaan tiga minggu diikuti dengan seminggu plasebo (pil yang tidak mengandung hormon). Kurangnya hormon selama mengonsumsi pil tanpa hormon (minggu plasebo) inilah yang membuat Anda mengalami menstruasi.
Nah, ketika Anda berhenti minum pil, atau bahkan melewatkan satu atau dua pil, tubuh Anda akan bereaksi seperti yang terjadi selama minggu plasebo dan mulai meluruhkan lapisan rahim atau menyebabkan menstruasi. Ini bisa terjadi bahkan jika waktunya belum terlalu lama sejak terakhir Anda mengalami menstruasi. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Cliff Booth/Pexels)