Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Mengantuk tidak hanya disebabkan oleh kurang tidur. Ada sejumlah kondisi yang tanpa disadari bisa membuat seseorang jadi mudah mengantuk.
Selain menjaga asupan nutrisi, Anda juga perlu memperhatikan periode istirahat agar tubuh lebih sehat dan bugar. Apabila Anda kurang tidur atau beristirahat, risikonya Anda jadi mengantuk, badan lemas, dan kurang konsentrasi.
Sebagai catatan, kebutuhan tidur masing-masing orang berbeda sesuai dengan usianya. Namun berdasarkan sejumlah penelitian, durasi tidur yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
- Bayi baru lahir sampai dengan 3 bulan: 14-18 jam
- Bayi usia 4-11 bulan: 12-15 jam
- Balita usia 1-2 tahun: 11-14 jam
- Anak usia 3-5 tahun: 10-13 jam
- Remaja hingga dewasa pada rentang usia 18-64 tahun: 7-9 jam
- Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas: 7-8 jam.
Namun selain faktor jam tidur, ada beberapa kondisi yang juga menyebabkan seseorang jadi lebih mudah mengantuk, antara lain:
1. Jet lag
Jet lag merupakan gangguan tidur berupa rasa kantuk pada siang hari dan sulit tidur pada malam hari yang timbul setelah melakukan perjalanan jarak jauh dengan pesawat dan melewati zona waktu yang berbeda. Rasa kantuk ini biasanya timbul karena tubuh tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan waktu setempat.
2. Depresi
Salah satu gejala depresi adalah sering mengantuk. Selain itu, orang yang mengalami depresi juga kerap merasa kurang berenergi, kehilangan semangat hidup, kehilangan minat dan ketertarikan dalam menjalani aktivitas yang sebelumnya digemari, serta merasa cemas sehingga muncul ide untuk mengakhiri hidupnya.
3. Mengonsumsi minuman beralkohol
Anda tentunya sudah mengetahui efek negatif dari minuman beralkohol. Namun, tahukah Anda bahwa mengonsumsi minuman beralkohol dalam kadar tertentu juga bisa membuat Anda merasa mengantuk? Jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka waktu panjang, alkohol bisa mengacaukan pola tidur dan membuat Anda sering mengantuk karena kualitas serta jam tidur jadi terganggu.
Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sering mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang memiliki waktu tidur yang lebih singkat. Selain itu, kualitas tidur para pecandu alkohol juga buruk dan mereka lebih cenderung terbangun di malam hari.
4. Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS)
Penyebab lainnya seseorang jadi sering mengantuk karena tidur terganggu adalah sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS). Sindrom ini merupakan sebuah gangguan yang bisa menyebabkan seseorang mendapatkan dorongan tak tertahankan untuk menggerak-gerakkan kaki saat berbaring.
Ketika sindrom ini muncul, penderitanya seperti merasakan ada sesuatu yang merayapi kakinya atau bahkan rasa sakit di area kakinya. Akibat dari bergeraknya kaki secara terus-menerus, tidur pun jadi kurang nyenyak. Dan saat terbangun di pagi hari, tubuh jadi terasa lemah, kurang bersemangat, dan rasa kantuk belum sepenuhnya hilang.
5. Narkolepsi
Apabila Anda sering merasa mengantuk secara berlebihan pada siang hari, bisa jadi Anda mengalami gejala narkolepsi. Narkolepsi adalah gangguan sistem saraf yang menyebabkan rasa kantuk berlebih pada siang hari serta fenomena tertidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat.
Seperti telah dijelaskan, seseorang yang mengalami narkolepsi biasanya ditandai dengan ketidakmampuan menahan rasa ingin tidur yang terjadi secara berkelanjutan di luar waktu tidur normal. Gejala narkolepsi lainnya, antara lain tiba-tiba otot lemas saat merasakan kegembiraan hingga terjatuh. Kelumpuhan saat tidur juga bisa menjadi salah satu indikasi seseorang menderita narkolepsi akut.
Kelumpuhan tidur ini biasanya berupa keadaan seseorang yang tidak mampu menggerakkan tubuh saat tidur atau ketika terbangun dari tidur. Gejala lain dari narkolepsi adalah mimpi yang sangat jelas seolah nyata atau halusinasi saat tidur atau ketika baru bangun.
6. Parasomnia
Parasomnia merupakan perilaku yang tidak normal yang dialami saat seseorang sedang tidur. Beberapa perilaku yang termasuk ke dalam parasomnia adalah:
- Tidur sambil berjalan
- Tidur sambil berbicara
- Membenturkan kepala saat tidur
- Merasakan ketakutan yang berlebihan pada malam hari.
Perilaku tersebut bisa membuat seseorang yang sedang tidur terbangun dan duduk dalam kondisi panik, melayangkan pukulan ke udara secara membabi-buta, atau bahkan berteriak-teriak. Gangguan ini juga sering dikaitkan dengan adanya peningkatan risiko terkena penyakit Parkinson. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Benzoix/Freepik)