Type Keyword(s) to Search
BABY

Bayi Baru Lahir, Ini Pemeriksaan yang Wajib Dijalaninya

Bayi Baru Lahir, Ini Pemeriksaan yang Wajib Dijalaninya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Beberapa saat setelah Si Kecil lahir, bayi Anda akan menjadi pusat perhatian, bukan hanya bagi Anda dan pasangan, Moms, tetapi juga bagi dokter dan bidan. Ya, tidak lama usai dilahirkan, bayi Anda akan dibawa oleh dokter untuk melakukan serangkaian pemeriksaan atau tes kesehatan.

Pemeriksaan tersebut untuk memastikan Si Kecil dalam keadaan sehat dan semua organnya berfungsi dengan baik. Tes ini juga diperlukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan sejak awal kelahiran. Jadi, jika nanti ditemukan gangguan atau kelainan pada bayi Anda, hal tersebut bisa ditangani secepat mungkin. Berikut ini beberapa tes yang dijalani oleh bayi baru lahir.

Tes APGAR (Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration)

Tes ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi fisik bayi dan untuk mengetahui apakah ia memerlukan perawatan ekstra. Tes Apgar ini untuk mengecek denyut jantung, pernapasan, aktif tidaknya otot, refleks dan kulit bayi. Sebagai hasilnya, Si Kecil akan diberikan skor dari 0 hingga 10.

Dokter akan mengukur skor Apgar sebanyak 2 kali, yakni pada menit pertama dan 5 menit setelah kelahiran. Skor yang diberikan untuk setiap organ yang diperiksa antara 0, 1 dan 2. Apabila skor mencapai 7 atau lebih, maka bayi Anda dalam keadaan normal.

Selain itu, dokter akan menimbang berat badan, mengecek fontanel atau ubun-ubun, mengukur lingkar kepala, panjang tubuh, dan memeriksa kelainan tubuh secara jelas seperti memar yang mungkin terjadi saat proses kelahiran. Berat rata-rata newborn adalah sekitar 3 kg dengan lingkar kepala sekitar 35 cm dan panjang tubuh sekitar 50 cm. Pertumbuhan Si Kecil akan terus dimonitor mulai saat itu hingga ia menginjak balita.

Tes Fisik

Dalam 24 jam pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik bayi secara lengkap. Pemeriksaan yang dilakukan tersebut meliputi:

• Jantung dan paru-paru. Beberapa menit setelah lahir, pola napas bayi akan dimonitor oleh dokter untuk memeriksa apakah paru-paru Si Kecil bekerja dengan baik dan bersih dari cairan. Jantungnya pun akan diperiksa dengan stetoskop.

• Perut. Dokter memeriksa perut untuk memastikan ginjal, hati, dan limpa berada di posisi yang benar dan ukurannya juga benar.

• Telinga dan mulut. Alat kecil yang disebut OAE (oto-acoustic emissions) akan dipasangkan di saluran telinga bayi kemudian diputar suara. Jika pendengaran bayi normal, akan ada pantulan suara yang terefleksi di telinga tengah. Selain itu, alat ini juga bisa mendeteksi hambatan di saluran telinga luar. Dokter juga akan memeriksa mulut untuk memastikan bayi tidak mengalami kelainan langit-langit.

• Mata. Cahaya dari ophthalmoscope akan disorot ke mata Si Kecil untuk memeriksa refleksi berwarna merah atau oranye dari retina. Berbagai masalah seperti katarak, infeksi, atau juling akan diketahui saat pemeriksaan ini.

• Organ genital. Genital bayi laki-laki diperiksa untuk memastikan testis tidak turun dan bagian penis diperiksa untuk memastikan pembukaan pada bagian ujung bukan bagian bawah. Sementara pada bayi perempuan, vagina juga dicek. Apabila mengeluarkan cairan keputihan atau darah, hal itu normal karena adanya paparan hormon ibu.

• Kulit. Biasanya bayi lahir dengan beberapa tanda lahir, seperti mongolian spots (bagian kulit dengan pigmen lebih gelap) dan strawberry marks (area kulit berwarna merah). Ini merupakan tanda-tanda di kulit yang umum dimiliki Si Kecil.

• Pinggul. Kaki bayi akan diputar saat mengecek pinggul, kemudian kaki bayi akan ditekuk hingga ke dada kemudian dikembalikan pada posisi semula. Apabila pinggul terkilir, maka akan terdengar bunyi. Pemeriksaan pinggul ini sangat penting, karena jika ditemukan kelainan maka bisa dikoreksi lebih cepat.

• Tulang belakang. Diperiksa untuk mengetahui apakah bayi mengalami spina bifida, yaitu cacat lahir yang ditandai dengan dengan terbentuknya celah pada tulang belakang bayi.

• Bokong. Untuk memeriksa apakah ada lubang dan mengecek mekonium yaitu feses yang dikeluarkan bayi selama berada di dalam rahim.

• Pemeriksaan fisik lainnya. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah Si Kecil memiliki tanda-tanda Down Syndrome.

Tes Refleks

Refleks Si Kecil, termasuk menggenggam, mengisap, dan menelan akan diperiksa. Refleks mengisap dilakukan dengan menempatkan jari ke dalam mulutnya. Salah satu refleks yang banyak dilakukan adalah refleks moro, yaitu respons bayi karena suara atau bunyi yang mengejutkan. Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir akan melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya ke belakang, serta merentangkan tangan dan kakinya.

Tes Vitamin K

Vitamin K sangat vital dan berguna untuk proses pembekuan darah serta menghentikan perdarahan. Banyak bayi lahir dengan kondisi kurang vitamin K sehingga mengakibatkan perdarahan internal. Apabila Si Kecil kurang vitamin K, maka ia akan diberikan tambahan berupa suntikan dan oral melalui mulut.

Tes Heel Prick

Dokter atau bidan akan mengambil sampel darah dari telapak kaki Si Kecil untuk memeriksa kelainan genetik langka atau kondisi lain yang membahayakan, misalnya cystic fibrosis, hipotiroid, dan fenilketonuria. (M&B/SW/Dok. Freepik)