Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

5 Fakta tentang Posisi Seks Woman on Top yang Perlu Anda Tahu

5 Fakta tentang Posisi Seks Woman on Top yang Perlu Anda Tahu

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Selain gaya misionaris, posisi woman on top (wanita di atas) mungkin paling banyak dipilih oleh pasangan suami istri saat bercinta. Apakah Anda termasuk salah satu yang memfavoritkan posisi ini saat berhubungan seks dengan pasangan?

Yang dimaksud dengan posisi woman on top adalah posisi di mana pria berbaring telentang dan wanita menduduki penis saat ereksi. Posisi seks woman on top sering kali dianggap sebagai posisi yang memungkinkan wanita untuk lebih memegang kendali saat bercinta.

Dengan berada di atas, wanita disinyalir lebih mudah mencapai orgasme. Di sisi lain, tak sedikit kaum pria yang lebih bergairah ketika melihat pasangannya mendominasi kala berhubungan seks. Jika Anda belum pernah mencoba posisi woman on top, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang gaya seks tersebut.

1. Wanita Lebih Mudah Mencapai Klimaks

Saat berhubungan seks menggunakan posisi woman on top, wanita akan lebih proaktif dalam mengendalikan ritme dan kedalaman penetrasi penis. Selain itu, saat berhubungan seks dengan posisi ini, pria juga lebih mudah memberikan stimulasi di bagian sensitif wanita, seperti klitoris dan payudara. Alhasil, wanita akan lebih bergairah dan mudah mencapai orgasme.

2. Nyaman untuk Pria Penderita Sakit Punggung

Bagi para pria yang mengalami nyeri punggung, berhubungan seks dengan gaya misionaris mungkin akan membuat Anda merasa kurang nyaman atau bahkan memperparah rasa sakit. Agar lebih nyaman, Anda bisa mencoba posisi woman on top karena pria bisa lebih rileks dan tidak terlalu banyak bergerak.

Namun satu hal yang perlu diingat, Moms juga perlu berhati-hati agar gerakannya tidak terlalu bersemangat. Gerakan yang berlebihan dapat menekan panggul dan punggung bagian bawah pria sehingga dapat mengakibatkan cedera punggung.

Untuk mencegah nyeri punggung semakin parah, lakukan hubungan intim dengan posisi woman on top di kasur yang agar keras. Dengan alas yang sedikit keras, posisi punggung pria bisa tetap lurus sehingga punggung akan terasa lebih nyaman.

3. Risiko Cedera Penis

Meski bisa membuat wanita dan pria lebih bergairah, posisi woman on top juga bisa menimbulkan risiko. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa posisi woman on top bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera pada penis, bahkan sampai menyebabkan penis patah.

Pasalnya, saat bercinta menggunakan posisi ini maka berat tubuh wanita akan bertumpu pada penis yang sedang ereksi. Ada kalanya wanita terlalu bergairah hingga tak mampu mengontrol gerakannya, padahal posisi penis sedang kurang tepat atau tertekuk. Inilah yang bisa membuat penis bisa cedera. 

4. Bukan Posisi Tepat untuk Cepat Hamil

Posisi seks apa pun sebenarnya bisa menyebabkan kehamilan asalkan dilakukan tanpa alat kontrasepsi dan saat masa subur. Meski demikian, ada beberapa posisi bercinta yang dianggap dapat membuat pembuahan lebih sulit terjadi, salah satunya adalah woman on top.

Hal ini disebabkan karena posisi seks tersebut lebih menyulitkan sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur. Oleh karena itu, posisi woman on top kurang disarankan untuk pasangan yang sedang ingin memiliki buah hati.

5. Bukan untuk Wanita dengan Kondisi Tertentu

Posisi woman on top memungkinkan penetrasi yang dalam. Namun posisi seks ini bisa membuat wanita yang memiliki kondisi tertentu, seperti rahim retrofleksi atau endometriosis, merasa kurang nyaman atau bahkan kesakitan.

Rahim retrofleksi bisa membuat rahim terletak cukup rendah di dalam panggul hingga mendekati indung telur atau ovarium. Gerakan penetrasi yang kuat atau seks dengan penetrasi yang dalam bisa membuat kepala penis membentur dinding vagina dan rahim, atau indung telur. Inilah yang menyebabkan nyeri pada wanita.

Jika Anda ingin mencoba posisi woman on top, hindari untuk bergerak terlalu cepat dan kasar. Selain bergerak ke atas dan ke bawah, Anda juga bisa mencoba variasi gerakan woman on top lainnya, seperti gerakan melingkar secara perlahan. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)