Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hampir satu tahun pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Alih-alih berkurang, pasien yang terinfeksi virus corona di tanah air sudah menembus angka 1 juta orang.
Dihimpun dari laman Satgas Penanganan COVID-19, per Kamis (28/1/2021), jumlah positif COVID-19 mencapai angka 1.037.993 kasus. Angka ini lebih banyak daripada kasus COVID-19 dari total seluruh kasus di negara-negara Asia Tenggara lainnya yang berjumlah 917.279 kasus. Adapun jumlah pasien yang sembuh sebanyak 842.122 orang, sedangkan angka kematian akibat COVID-19 sudah mencapai 29.331 orang.
Seperti dilansir Worldometer, Indonesia kini berada di peringkat empat sebagai negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di Asia hingga 27 Januari 2021 siang. Indonesia berada di bawah India (10.690.279), Turki (2.442.350), dan Iran (1.385.706).
Klaster Keluarga dan Perkantoran
Semakin banyaknya jumlah pasien COVID-19 di Indonesia disinyalir karena sebagian masyarakat masih mengabaikan protokol kesehatan. Hal itu terlihat dari masih banyaknya kerumunan, termasuk di restoran, mal, dan tempat wisata.
Sementara itu, angka kasus positif sebagian besar berasal dari klaster perkantoran dan keluarga. Di Jakarta, angka positif COVID-19 dari klaster keluarga mencapai 44 persen. Bukan tak mungkin, fenomena ini disebabkan oleh banyaknya orang yang bepergian selama musim liburan sekolah dan akhir tahun silam.
Angka positive rate di Indonesia bahkan hampir mencapai 30 persen, jauh melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebesar 5 persen. Artinya, satu dari tiga orang yang dites dinyatakan positif COVID-19.Â
Dalam dua pekan terakhir, tambahan kasus per hari bisa mencapai di atas 10 ribu. Akibat semakin banyaknya jumlah kasus COVID-19, rumah sakit mulai kesulitan menampung pasien. Alhasil banyak pasien positif yang tidak tertangani. Daftar pasien yang meninggal dunia pun semakin banyak sehingga pemerintah harus menambah lahan pemakaman khusus COVID-19, salah satunya di Bambu Apus, Jakarta Timur.
Masa Krisis
Kian meningkatnya angka kasus COVID-19 membuat para ahli memprediksi bahwa Indonesia akan memasuki masa kritis dalam kurun waktu dua bulan. Bahkan saat ini, Pulau Jawa sudah memasuki masa kritis.
"Dengan angka satu juta dengan melihat positive rate sejak Januari selalu di atas 20 persen, bahkan menembus 30 persen, hal itu menunjukkan bahwa terlalu banyak kasus positif di masyarakat yang tidak terdeteksi, yang mengakibatkan adanya beban meningkat di fasilitas kesehatan," ujar epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, seperti dikutip BBC Indonesia.
Moms dan Dads, angka kasus kian mengkhawatirkan. Yuk, mari kita bersama-sama menghentikan pandemi ini dengan tetap di rumah saja. Apabila Anda harus bepergian, jangan lupa untuk menerapkan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker yang sesuai dengan ketentuan pemerintah. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)