Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Rasa panas menyengat menjadi bagian dari keseharian Anda yang tinggal di area dengan iklim tropis seperti Indonesia. Tak jarang, Anda harus berkutat dengan keringat kala harus beraktivitas di bawah teriknya matahari atau di ruangan tanpa air conditioner (AC).
Keringat yang berlebihan ini seringkali menimbulkan masalah pada kulit. Apalagi jika Anda tidak terlalu memperhatikan kebersihan tubuh. Namun masalah kulit tidak hanya disebabkan karena cuaca panas dan minimnya tingkat kebersihan. Beberapa gangguan pada kulit juga bisa dipicu oleh tungau atau jamur. Berikut adalah masalah kulit yang kerap dialami masyarakat yang tinggal di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia.Â
1. Panu
Panu atau yang dikenal dengan sebutan tinea versicolor atau pityriasis versicolor, merupakan infeksi jamur yang ditandai dengan munculnya bercak berwarna lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit asli. Panu dapat muncul saat jamur Malassezia, yaitu salah satu jenis jamur yang biasanya terdapat di permukaan kulit, berkembang secara berlebih. Perkembangan jamur ini dapat disebabkan oleh cuaca yang panas atau lembap, keringat berlebih, kondisi kulit berminyak, perubahan hormonal, atau sistem imunitas tubuh yang lemah.
2. Kudis
Kudis atau scabies merupakan penyakit kulit yang mudah menular. Penyakit kulit yang satu ini dapat terjadi saat tungau kecil menggigit dan masuk ke dalam lapisan kulit luar sehingga menyebabkan munculnya rasa gatal dan ruam. Jika area kulit yang mengalami ruam terasa gatal luar biasa, muncul benjolan kecil berwarna merah, dan terlihat lecet di area tersebut, maka bisa jadi Anda terkena penyakit kudis.
Untuk mengatasi penyakit kudis, dokter biasanya akan memberikan salep atau krim yang mampu membunuh tungau penyebab kudis. Pada umumnya, salep atau krim tersebut dioleskan ke seluruh permukaan kulit tubuh guna menghindari perpindahan tungau dari satu area kulit ke area kulit di bagian tubuh lain.
3. Kadas atau Kurap
Kurap merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur dan dapat terjadi pada berbagai area tubuh, mulai dari kaki, lengan, hingga kuku. Gejala kurap adalah munculnya ruam kemerahan yang berbentuk melingkar, seperti cincin dengan garis luar yang tidak beraturan. Ruam ini dapat menimbulkan rasa gatal. Pada infeksi kurap yang parah, ruam kurap dapat melebar, melepuh, dan membentuk luka nanah.
Kurap merupakan penyakit kulit yang menular melalui kontak langsung dengan penderitanya. Selain itu, faktor lain seperti lingkungan yang lembap, keringat berlebih, penggunaan pakaian yang terlalu ketat, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan penggunaan handuk atau pakaian orang lain juga bisa menjadi pemicu penyakit kurap.
4. Kusta atau Lepra
Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penderita kusta yang cukup banyak. Penyakit kusta tidak hanya menyerang kulit, tapi juga saluran pernapasan, sistem saraf perifer, dan mata. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae ini memiliki gejala utama berupa munculnya luka berwarna pucat atau benjolan pada kulit yang tak kunjung hilang selama beberapa minggu hingga hitungan bulan. Gejala pada penderita kusta tidak muncul dengan cepat. Setidaknya membutuhkan waktu 3 hingga 5 tahun, bahkan bisa mencapai 20 tahun, sejak infeksi terjadi hingga munculnya gejala.
Pada umumnya, penyakit kulit semacam panu, kudis, atau kurap bisa disembuhkan dengan mengoleskan salep khusus. Namun jika dibiarkan, masalah kulit semacam ini juga bisa menjadi parah sehingga memerlukan penanganan khusus.
Anda bisa mencegah terjadinya masalah pada kulit dengan selalu menjaga kebersihan diri sendiri. Sering mengganti pakaian dan mandi saat muncul keringat berlebihan juga bisa menghindarkan Anda dari gangguan penyakit kulit. Jangan lupa untuk selalu mempraktikkan gaya hidup sehat dan tidak saling meminjam pakaian atau handuk dengan orang lain. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- penyakit kulit
- kesehatan