Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Berdamai dengan Overthinking Menghadapi Pandemi

Berdamai dengan Overthinking Menghadapi Pandemi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Cemas ketika harus keluar rumah? Tak bisa tidur karena takut tertular COVID-19? Sah-sah saja jika Anda merasa serba khawatir pada masa pandemi seperti saat ini.

Ramainya pemberitaan tentang virus corona, khususnya tentang jumlah pasien yang kian bertambah setiap saat -bahkan tidak sedikit yang meninggal karena infeksi virus ini, mungkin bisa membuat Anda ketar-ketir serta khawatir bahwa Anda akan tertular COVID-19.

Belum lagi permasalahan yang melibatkan aspek-aspek lain selama masa pandemi, seperti pekerjaan Anda, kondisi keuangan atau cara memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang semuanya bisa menambah beban pikiran Anda.

Bagi sebagian orang, memikirkan hal-hal tersebut bisa menimbulkan perasaan resah yang berlebihan. Pada akhirnya, kecemasan yang Anda rasakan bisa memicu stres dan justru malahan mengganggu kesehatan Anda.

Itulah alasan mengapa hal semacam ini sebaiknya tidak dibiarkan. Berpikir berlebihan atau overthinking merupakan hal yang berpotensi memicu bahaya bagi diri Anda sendiri.

"Di tengah pandemi seperti sekarang ini, kita perlu tetap berupaya menjaga ketenangan diri agar tindakan yang kita lakukan tidak menambah rumit situasi," demikian saran dari Adjie Santosoputro, praktisi emotional healing and mindfulness.

Dua Cara Praktis untuk Menenangkan Diri

Menurut Adjie, ada dua cara praktis untuk menenangkan diri Anda dan berdamai dengan overthinking, khususnya di masa pandemi ini. Pertama adalah latihan sadari.

"Wajar apabila dalam kondisi seperti ini, pikiran Anda akan sibuk ngelayap ke masa depan dan masa lalu. Tapi semakin Anda terjerat pemikiran seperti itu, rasa cemas, panik, dan takut akan semakin sering menghampiri Anda. Guna mengatasi hal itu, latih pikiran untuk menyadari tarikan dan embusan napas lewat hidung Anda. Tarik dan embuskan napas secara perlahan. Lakukan kebiasaan ini di sela-sela kegiatan dan setiap kali diri Anda terseret arus pikiran," jelas Adjie.

Latihan ini tidak sekadar bermanfaat untuk menenangkan diri, tapi juga membuat diri Anda lebih peka terhadap kondisi yang tengah terjadi. Bagaimana pun juga, Anda perlu menyadari bahwa Anda hidup di masa ini, bukan masa lalu atau masa depan.

Sementara itu, cara kedua menenangkan diri adalah dengan latihan temui. Maksudnya?

"Tanpa sadar, mungkin Anda terlatih untuk melawan perasaan. Padahal menurut salah satu tokoh psikologi, Carl Jung, 'Apa yang kita lawan malah akan menetap'. Begitu pula jika kita melawan cemas, panik, dan takut membuat kita jauh dari tenang. Oleh karena itu, ketika merasa cemas, maka latih diri Anda untuk menghadapi rasa cemas tersebut," ungkap Adjie.

Anda perlu memberi ruang kepada segala rasa yang datang. Tidak masalah jika Anda merasa cemas. Namun yang terpenting bagaimana Anda bersikap kala perasaan cemas muncul. Dengan menerimanya, maka Anda akan bisa berdamai dengan rasa cemas itu.

Moms dan Dads, entah sampai kapan pandemi COVID-19 ini akan berlangsung. Satu hal yang pasti, kita harus menghadapinya dengan tenang tapi tetap waspada. Selalu semangat dan jaga pikiran Anda agar tetap tenang, Moms dan Dads! (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)