Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Anda tentu tak asing dengan jenis kanker yang satu ini. Ya, kanker darah atau lebih sering disebut dengan leukemia ini, termasuk jenis kanker yang paling banyak dijumpai pada anak-anak. Seperti diuraikan oleh Dr. Jane Collins dalam buku Chlidren's Medical Guide, leukemia dapat terjadi ketika sumsum tulang menghasilkan banyak sel darah putih yang abnormal (leukemik), namun jumlah sel darah putih normal, sel darah merah, dan keping darahnya lebih sedikit. Sel-sel leukemik akan menyusup ke hati, limpa, dan kelenjar getah bening, serta merusak sistem kekebalan tubuh. Jenis leukemia yang umum menyerang bayi dan anak-anak adalah leukemia limfoblastik akut.
Jika Anda mendeteksi adanya gejala-gejala, seperti kulit pucat, bintik merah muda atau ungu yang merata pada kulit, kulit mudah memar, kurang berenergi, bengkak pada kelenjar getah bening (di bagian leher, ketiak, dan pangkal paha), demam, nyeri tulang tungkai dan sendi, serta perdarahan gusi, maka segeralah memeriksakan Si Kecil ke klinik untuk tes darah, serta tes sumsum tulang dan cairan daerah punggung.
Bila seorang anak dicurigai leukemia, maka biasanya, Sang Dokter akan merekomendasikan pengambilan sumsum tulang di bagian tulang ekor, tulang pinggang, atau tulang di bawah lutut (terutama pada anak di bawah usia 2 tahun). Jika ia positif, maka akan terlihat di bawah mikroskop, sel-sel leukemik memenuhi sumsum tulangnya. Selain itu, juga dilakukan pengambilan cairan dari punggungnya (di antara kedua ruas tulang belakang) untuk melihat apakah sel-sel kanker tadi sudah menyebar sampai ke otak Si Anak.
Para orangtua tidak perlu menunda membawa anak-anak mereka untuk segera melakukan pemeriksaan medis tersebut. Semakin dini seorang anak yang terkena leukemia ditangani, maka semakin besar kemungkinan pemulihannya. Penundaan hanya membuat stadium kanker bertambah lanjut dan sulit ditangani. Dengan perawatan medis yang tersedia saat ini, bisa tercapai pemulihan penuh pada sekitar 70 persen anak-anak yang telah didiagnosis menderita jenis leukemia limfoblastik akut. (Dian/Dok. M&B)