Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

10 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan di Microwave

10 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan di Microwave

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Di zaman serba praktis ini, menghangatkan makanan menggunakan microwave memang menjadi pilihan yang paling mudah ya, Moms. Cukup tempatkan di makanan di wadah tahan panas, masukkan ke microwave, dan dalam beberapa menit saja makanan favorit Anda sudah enak dimakan lagi.

Ya, ini memang cara termudah, tercepat, dan terpraktis untuk menghangatkan makanan. Namun ternyata, tidak semua makanan boleh dipanaskan lagi di microwave lho, Moms. Setidaknya 10 makanan ini sebaiknya tidak Anda panaskan di microwave. Apa saja makanan tersebut? Ini daftarnya.


1. Kentang

"Kentang bisa menyebabkan keracunan makanan jika dipanaskan di microwave dan didiamkan di suhu ruangan. Itu bisa menumbuhkan bakteri botulism yang menyebabkan penyakit botulisme. Jadi jika setelah masak kentang, Anda tidak mau langsung memakannya, maka langsung masukkan ke kulkas saja," saran Brigitte Zeitlin, RD, pada Bustle.


2. Ayam

Jika Anda yakin sudah memasak ayam hingga matang sempurna, maka sebenarnya tidak apa-apa menghangatkan ayam di microwave. Namun tidak disarankan untuk memasak ayam dengan microwave, karena hanya akan matang di bagian luarnya saja, dalamnya tidak dijamin matang sempurna. Ayam yang tidak matang sempurna bisa menyimpan bakteri, seperti bakteri salmonella.


3. Nasi

Menurut Food Standards Agency, menghangatkan nasi bisa menyebabkan keracunan makanan, karena hadirnya bakteri nakal bernama Bacillus cereus. Panas bisa membunuh bakteri ini, namun ini bisa meninggalkan spora yang beracun bagi tubuh. Lebih parahnya, spora tersebut tahan panas alias tidak bisa dibunuh walau sudah dipanaskan di microwave.


4. Jamur

"Jamur adalah jenis sayuran yang tidak boleh dipanaskan, karena bisa menyebabkan sakit perut. Bakteri juga bisa tumbuh jika didiamkan di suhu ruang. Maka sebaiknya sekali masak jamur, harus langsung dihabiskan," saran Zeitlin.


5. Makanan Berminyak

Semua minyak memang bisa tahan dengan berbagai tingkat panas. Tetapi jika level panas tersebut terus meningkat, maka bisa terbentuk racun dan zat-zat berbahaya yang disebut radikal bebas. Menurut Live Strong, radikal bebas ini bisa memicu kanker lho, Moms! Maka hindari memanaskan makanan yang berminyak di microwave, karena minyaknya bisa terlalu panas dan membentuk radikal bebas.


6. ASI

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melarang Moms untuk menghangatkan ASI di microwave, karena panas yang dihasilkan tidak merata dan bisa membentuk bagian yang sangat panas hingga melukai mulut bayi. Selain itu, kandungan gizi sempurna dalam ASI juga akan hancur jika Anda hangatkan di microwave atau di atas kompor langsung.


7. Telur Rebus

Baik masih berkulit atau tidak, telur rebus tidak boleh dipanaskan di microwave. Telur rebus bisa seperti pressure-cooker kecil, yang kelembapan di dalam bisa semakin panas hingga akhirnya meledak! Lebih parahnya, telur tidak akan meledak di dalam microwave, namun setelah itu. Tidak mau kan ada adegan telur meledak saat sarapan?


8. Sayuran Hijau

Jika Anda mau menghangatkan seledri, kale, atau bayam, sebaiknya hangatkan di kompor biasa saja, bukan microwave. Ketika sayuran hijau dipanaskan di microwave, maka zat alami nitrat akan berubah menjadi nitrosamin, yang bersifat karsinogenik dan sangat berbahaya bagi tubuh.


9. Buah Bit

Sama seperti menghangatkan sayuran hijau, namun kadar konversi nitrat menjadi nitrosamin akan lebih besar jika Anda menghangatkan buah bit di microwave. Kenapa? Karena buah berwarna merah ini sangat kaya akan nitrat.


10. Cabai

Ketika cabai dipanaskan di microwave, kandungan capsaicin di dalamnya akan terlepas ke udara. Akibatnya, zat kimia alami airborne akan membakar mata dan tenggorokan Anda. Menurut Readers Digest, seluruh penghuni sebuah apartemen di New York pernah harus diungsikan karena cabai yang dimasukkan ke microwave membuat mereka batuk, susah bernapas, dan seperti tercekik. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)