Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Balita butuh makan buah 2-3 kali dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Dan buah segar sebenarnya menjadi pilihan yang paling tepat. Sayangnya, banyak orang tua yang merasa menggantinya dengan memberikan jus bisa menjadi cara agar Si Kecil lebih mudah makan buah.
Anda sebaiknya menghindari hal tersebut, MOms. Sebab, ahli nutrisi Nicole Meadow, MPN., RD., menjelaskan, balita yang diperkenalkan lebih awal dengan jus akan lebih menyukai minuman ini daripada air putih. Akibatnya, secara tidak sadar, Si Kecil mengonsumsi lebih banyak gula, yang dapat menyebabkannya mengalami sakit gigi serta obesitas.
Selain itu, Si Kecil akan menjadi pemilih untuk makanan yang ia konsumsi. Ini disebabkan kandungan kalori di dalam jus cukup tinggi. Hal tersebut membuat anak menjadi mudah kenyang sehingga sulit saat akan diberikan makanan utama.
Bila sesekali Anda mau memberikan jus, buatlah jus sendiri tanpa tambahan gula. Usahakan agar tidak memberikan jus di dalam botol dan dot, melainkan dalam training cup atau gelas. Ini juga bisa menjadi langkah Anda untuk membuat Si Kecil lepas dari botol dot.
American Academy of Pediatrcis (AAP), memberikan rekomendasi banyaknya jus yang bisa dikonsumsi Si Kecil. Untuk anak berusia satu sampai enam tahun, takaran jus hanya sekitar 180 ml sehari, khususnya saat ia meminum jus kemasan.
Pemberian jus bisa dilakukan dengan melihat jadwal makannya, dengan takaran dua gelas sehari. Pertama diberikan sekitar pukul 10.00 atau antara waktu sarapan dan makan siang. Untuk gelas kedua, bisa diberikan pada pukul 16.00 atau sebelum makan malam tiba.
Si Kecil bisa minum jus saat perutnya sedang kosong dan tidak mendekati waktunya makan menu utama. Para ahli mengatakan, butuh 10-15 menit bagi anak untuk mencerna jus buah segar. Sebaiknya, berikan jus 1-2 jam setelah makan. Jus pun bisa dicampur dengan ampas buah, sehingga seratnya bisa masuk ke tubuh balita.
Perlu diketahui juga bahwa beberapa anak memiliki masalah dalam mencerna jenis gula dalam minuman manis. Ini bisa menyebabkan anak mengalami gangguan usus, hingga menimbulkan diare. Jika ini terjadi, energi dan nutrisinya bisa hilang dan menghambat pertumbuhannya. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)