Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Beberapa tahun terakhir ini, terjadi peningkatan angka kejadian penyakit alergi pada anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penyakit alergi pada anak dapat mengganggu proses tumbuh kembang sehingga dapat mengganggu kualitas hidup anak. Oleh karena itu, usaha pencegahan alergi menjadi hal yang sangat penting untuk Moms lakukan.
Seperti yang diketahui, penyakit alergi dapat timbul pada anak yang memiliki bakat alergi (genetik) dan faktor lingkungan. Maka, penting untuk Moms memerhatikan hal-hal seperti pemberian makanan padat pada usia sangat dini. Selain itu, dr. Molly Dumakuri, SpA, dari UK Alergi Imunilogi IDAI Jaya memberikan beberapa jenis pencegahan alergi berikut ini:
Pencegahan Primer
Ini merupakan upaya pencegahan alergi yang paling efisien untuk menurunkan angka kejadian alergi karena dilakukan sejak dini atau sebelum penyakit alergi terjadi. Langkah pencegahan primer:
- Menentukan risiko alergi pada anak dengan mengidentifikasi penyakit alergi (dermatitus atopik, asma, pilek alergi) pada salah satu atau kedua orang tua maupun saudara kandung. Tingkat risiko alergi dibagi menjadi 3, yaitu risiko kecil (5-15 persen), sedang (20-40 persen) dan tinggi (40-60 persen).
- Moms tidak perlu melakukan pantang makanan selama masa kehamilan untuk mencegah terjadinya penyakit alergi pada anak. Pantang makanan dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi untuk ibu dan janin.
- Pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif sampai usia 6 bulan direkomendasikan untuk pencegahan penyakit alergi. Kandungan zat dalam ASI kaya akan berbagai macam sel dalam sistem kekebalan tubuh sehingga dapat menghambat munculnya alergi.
- Memberikan makanan padat secara bertahap pada anak mulai usia 6 bulan.
- Untuk anak dengan risiko alergi tinggi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai pilihan nutrisi yang tepat.
- Menghindari pajanan asap rokok selama masa kehamilan maupun sesudah melahirkan untuk mencegah penyakit alergi pada anak.
Pencegahan Sekunder dan Tersier
Cara pencegahan ini dapat dilakukan bila anak mengalami alergi dan bertujuan untuk mencegah terjadinya alergi yang lebih berat.
Pencegahan sekunder dan tersier bisa dilakukan apabila Si Kecil telah terpajan suatu alergen (rangsangan/zat dari luar tubuh yang menimbulkan reaksi alergi) atau telah mengalami penyakit alergi.
Tindakan ini dilakukan untuk mencegah agar gejala alerginya tidak berulang dan menjadi berat, misalnya dengan menghindari alergen penyebab munculnya alergi. Moms dapat segera konsultasi kepada dokter untuk langkah-langkah lebih lanjut yang diperlukan dalam pencegahan ini.
Selain itu, Anda juga perlu memerhatikan nutrisi yang didapatkan Si Kecil. Pemenuhan nutrisi yang lengkap dapat mendukung kekuatan, perkembangan otak, dan pertumbuhan fisiknya sehingga tumbuh kembang anak pun tetap optimal. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)