Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ibu menyusui bisa saja ikut berpuasa. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kebutuhan bayi tetap tercukupi dan ibu pun tetap nyaman berpuasa, yakni:
- Puasa sebaiknya dilakukan ketika bayi sudah berumur 6 bulan. Pada saat ini, bayi sudah tidak lagi mendapatkan ASI eksklusif.
- Konsultasikan dengan dokter bila Anda ingin berpuasa sementara bayi masih berusia di bawah 6 bulan. Selama bayi nyaman, kebutuhan makanannya tercukupi dan berat badannya berkembang sesuai dengan usianya, puasa sebenarnya boleh saja Anda jalani, Moms.
- Pada dasarnya, kapan saja bayi bisa menyusu meskipun Anda berpuasa. Namun ketika berpuasa produksi ASI berkurang, sementara ASI berlimpah setelah Anda berbuka. Hal ini disebabkan oleh hormon oksitosin. Karenanya, usahakan bayi lebih banyak menyusu saat malam setelah berbuka hingga waktu sahur.
- Pastikan ibu makan tiga kali sehari, yaitu saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang terdiri atas karbohidrat, protein, serta lemak setiap kali makan agar bisa menghasilkan ASI yang berkualitas.
- Ibu berpuasa akan lemas setelah menyusui. Istirahat sejenak akan bisa mengembalikan energi Anda. Selain itu, istirahat juga akan mengembalikan kondisi psikologis Anda sehingga produksi ASI tetap lancar.
- Saat berpuasa, cairan tubuh berkurang 2-3%. Anda disarankan supaya banyak minum air putih saat berbuka dan sahur.
Jika alarm tubuh mengisyaratkan harus berhenti puasa, tidak usah terlalu memaksakan diri. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)
- Tag:
- ibu menyusui
- puasa