Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, selama masa kehamilan dan pertumbuhan janin, Anda perlu memerhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Soalnya, zat-zat gizi dapat memengaruhi pertumbuhan janin agar lebih baik. Sekaligus, bila janin dapat bertumbuh dengan baik maka tingkat perkembangan Si Calon Bayi ini akan terpengaruh menjadi baik pula.
Kenapa bisa demikian? “Sel-sel otak janin dapat membelah dengan kecepatan 50 ribu – 100 ribu kali per menit selama masa pertumbuhannya. Perbanyakan sel terjadi secara cepat. Pembentukan sel-sel otak ini dipengaruhi oleh rangsangan atau stimulasi yang diperoleh janin dari ibunya,” papar Guru Besar Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (FEMA-IPB), Prof. Dr. Ir. Faisal Anwar, MS dalam suatu risetnya berjudul “Gizi dan Stimulasi untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Optimal pada Anak Usia Dini”.
Selain terjadi pembentukkan jumlah sel otak yang sangat banyak, terjadi pula proses perkembangan sel otak karena menyambungnya sel otak yang dihubungkan dengan sinaps/jaringan saraf yang baru terbentuk pada minggu ke-13 usia kehamilan. “Banyaknya sambungan sinaps tersebut dapat menggambarkan pengalaman pengetahuan dan emosi yang telah dilalui bayi.”
Nah, stimulasi otak tersebut dapat diberikan sejak bayi masih di dalam kandungan. Contohnya, seorang ibu dapat mengajak ngobrol calon bayinya ataupun diperdengarkan musik-musik klasik. Kemudian, sejak lahir seseorang akan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan di sepanjang hidupnya. Pertumbuhan seseorang erat kaitannya dengan asupan gizi yang diperolehnya. Sejak lahir, anak usia dini sangat membutuhkan seluruh kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan vitamin.
Perlu kita tahu, gizi seimbang dibutuhkan untuk membentuk sel otak. Orang tua perlu memantau pertumbuhan anak berumur 5-6 tahun. Kenapa? karena pembesaran dan perbanyakan sel-sel otak terus berjalan yang nantinya akan memengaruhi kualitas otak ke depannya.
“Anak yang sejak kecil selain diberikan asupan makanan gizi lengkap, perlu juga diberikan stimulasi. Stimulasi yang diberikan dapat berupa interaksi maupun dengan memberikan permainan-permainan edukasi yang dapat diberikan sejak kecil untuk mengasah kemampuan berpikir mereka,” lanjut Prof. Faisal.
Saat beranjak usia dini, anak-anak dapat diikutsertakan sekolah-sekolah bermain seperti PAUD (Pendidikan anak usia dini), Play Group ataupun Preschool. Pada saat menjadi Anak Usia Dini, anak-anak masih sangat mudah menyerap berbagai informasi yang diberikan. Hal ini akan menstimulasi kemampuannya berbahasa dan kemampuan lainnya.
Pemberian stimulus sebaiknya dilakukan dengan menyenangkan. Dengan begitu, anak pun dapat dengan mudah menyerap segala informasi berharga. Tak kalah penting, peran lingkungan keluarga dan sekolah untuk menghasilkan anak-anak yang memiliki kecerdasan optimal. (Hilman/dok.freepik.com )