Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat ini, para ilmuwan di Australia tengah mengembangkan nyamuk pelawan virus Zika. Dilansir dari jurnal PLOS Pathigens, nyamuk ini juga berjenis Aedes Aegypti dan sudah terinfeksi bakteri Wolbachia.Bakteri ini dikatakan dapat mengurangi risiko penyebaran demam berdarah ke tubuh manusia.
“Nyamuk yang telah terinfeksi ini lebih efektif dalam memblokir demam berdarah dibandingkan serangga lainnya.Keturunan dari nyamuk ini pun diyakini dapat mencegah virus yang kebal terhadap bakteri Wolbachia. Hasil laboratorium membuktikan bahwa bakteri tersebut dapat membatasi penyebaran virus Aedes Aegypti, seperti Zika, Chikungunya, dan virus demam kuning,” jelas Prof. Cameron Simmons dari University of Melbourne.
Dalam beberapa tahun terakhir, ilmuwan menggunakan cara menyuntikkan nyamuk dengan bakteri Wolbachia yang disebut wMei. Jika tidak ada virus dengue di kelenjar ludah nyamuk, ia tidak dapat menularkan virus di dalam tubuhnya kepada manusia.Hasil studi juga menunjukkan, saat nyamuk menggigit orang yang terinfeksi, kemampuan penyebaran virus di dalam tubuhnya menjadi terbatas.(Deonisia/DC/Dok. Freedigitalphotos/SweetCrisis)