FAMILY & LIFESTYLE

Manfaat Ibu Bekerja


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Pilihan menjadi ibu bekerja hingga saat ini masih sering menuai pandangan miring. Mereka dianggap egois dan tidak menomorsatukan keluarga. Padahal selain memberikan penghasilan, menjadi ibu bekerja juga memiliki manfaat lain, seperti yang terungkap dalam beberapa fakta berikut.

1. Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Family Psychology pada Desember 2012 mengatakan, wanita yang telah memiliki bayi atau balita dan tetap berprofesi sebagai ibu bekerja terbukti memiliki hidup lebih sehat, serta bahagia. Penelitian tersebut dilakukan selama 20 tahun dan melibatkan lebih dari 1.350 ibu dari 9 negara. Hasilnya menyatakan bahwa ibu baru sangat rentan terkena depresi. Namun ketika bekerja full time maupun part time, mereka jadi terbiasa hidup seimbang dengan mengurus anak dan bekerja. Itulah yang membuat mereka lebih sehat dan bahagia.

2. Hasil riset Heather Joshi dari Pusat Studi Longitudinal di University of London menunjukkan, anak-anak yang lahir di pertengahan 1990-an dengan kondisi ibu bekerja, memiliki prestasi sama baiknya dengan mereka yang ibunya tinggal di rumah. Hal ini pun mematahkan anggapan kalau anak-anak dari ibu bekerja memiliki prestasi buruk di sekolahnya.

3. Menurut Dr. Robi Ludwig, seorang psikoterapis, ibu bekerja lebih bisa bersikap positif, karena mereka dapat memelajari banyak hal menarik dalam kesehariannya.

4. Ibu bekerja juga memiliki banyak teman di kantor, yang membuatnya tidak merasa sendirian. Pikiran negatif biasanya muncul ketika ibu merasa ‘berjuang sendirian’ dalam melakukan sesuatu, seperti saat menyelesaikan segala pekerjaan rumah, mengurus anak, dan sebagainya.

5. Penelitian di Amerika Serikat menyatakan 28 persen ibu yang tinggal di rumah pernah mengalami depresi, sedangkan ibu bekerja hanya 17 persen.

6. Menurut Sara Sutton Fell, CEO dan founder dari FlexJobs, menjadi ibu bekerja memudahkannya untuk mengajarkan Si Kecil mengenai kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Dengan cara ini, ibu dan suami juga bisa menunjukkan bahwa keluarga adalah tim, di mana orang dewasa pergi bekerja dan anak-anak belajar di sekolah. (DC/Aulia/DT/dok.M&B)