FAMILY & LIFESTYLE

Wajib Tahu! Ini 6 Fungsi Rahim pada Wanita


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bukan sekadar sebagai tempat janin berkembang, rahim pada wanita ternyata punya banyak fungsi, lho. Sistem reproduksi ini perannya penting bagi kesehatan wanita, maka kondisinya harus dijaga agar sehat terus nih, Moms.

Banyak wanita mungkin mengira fungsi rahim hanya kantong di dalam perut yang menjadi rumah bagi janin hingga tiba waktunya dilahirkan. Padahal, rahim (dalam istilah medis disebut uterus) juga punya fungsi lain, termasuk mendukung respons seksual. Wah, jadi penasaran kan, apa saja sih, fungsi rahim pada wanita? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

1. Tempat pembuahan sel telur

Moms pasti tahu kalau kehamilan diawali dengan proses pembuahan sel telur oleh sperma. Proses ini terjadi ketika sperma berhasil "berenang" ke ovarium (rumah dari sel telur, letaknya di ujung saluran tuba valopi), dan membuahi sel telur (ovum) yang sedang merekah di masa ovulasi.

Sel telur yang berhasil dibuahi dan menjadi embrio kemudian akan menempel di dinding rahim. Lalu embrio ini akan berkembang menjadi janin di dalam rahim.

2. Tempat janin berkembang

Mungkin inilah salah satu fungsi rahim yang paling diketahui wanita. Ya, rahim atau uterus memang tempat janin bertumbuh dan berkembang. Di sinilah terjadi proses kehamilan, dari awal (pembuahan sel telur oleh sperma) hingga akhir (melahirkan ketika usia bayi kurang lebih 40 minggu).

Janin akan dipenuhi oleh cairan ketuban yang menjaganya tetap nyaman dan aman di dalam perut Anda. Di fase tumbuh kembang janin, pemenuhan nutrisinya dibantu oleh tali pusat (umbilical cord) yang mengirim nutrisi dan oksigen dari ibu ke aliran darah janin. Janin di dalam rahim juga bisa mendengar dan merasakan sentuhan orang tuanya, lho. Maka jangan lupa berikan stimulasi sejak dalam kandungan ya, agar ia semakin cerdas dan bonding semakin kuat.

3. Mendukung proses menstruasi

Sel telur dalam rahim yang berhasil dibuahi akan menjadi embrio, sedangkan yang tidak berhasil dibuahi akan luruh bersama dinding rahim yang menebal namun tidak ada embrio yang menempel. Luruhnya embrio dan dinding rahim tersebut menyebabkan pendarahan. Proses pendarahan itulah yang disebut menstruasi, umumnya terjadi setiap siklus 28 hari.

Normalkah jika siklus menstruasi tidak 28 hari? Jangan panik dulu, siklus menstruasi normal dapat berkisar dari 21-35 hari. Jika kurang atau lebih dari siklus normal tersebut, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter kandungan ya, Moms.

4. Menyangga fungsi organ lainnya

Mengutip laman Bocah Indonesia, dr. Thomas Chayadi, Sp.OG menyebutkan beberapa fungsi rahim pada wanita. “Fungsi rahim wanita di antaranya sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan janin, berperan saat menstruasi, menyangga fungsi organ lain, memudahkan proses persalinan, hingga mendukung respons saat berhubungan,” ujar dr. Thomas yang juga dokter spesialis kebidanan dan kandungan di @bocahindonesia_.

Nah, dari situ diketahui kalau rahim juga berfungsi menyangga fungsi organ lain di sekitarnya, seperti kandung kemih, usus, hingga tulang pelvis (cincin tulang yang terletak di ujung bawah tubuh, tepatnya di antara tulang belakang dan kaki).

5. Membantu proses melahirkan normal

Seperti yang Moms ketahui, rahim dapat mengalami kontraksi ketika waktu melahirkan sudah dekat. Kontraksi inilah yang akan membantu melebarkan leher dan mulut rahim, agar proses persalinan normal terjadi dengan mudah.

Jika terjadi kendala pada proses melahirkan normal, jangan berkecil hati karena dokter dapat membantu dengan proses persalinan caesar. Tidak ada yang salah dengan proses caesar kok, Moms. Metode proses persalinan tidak menentukan hebatnya perjuangan Anda melahirkan Si Kecil. Semua ibu hebat!

6. Mendukung respons seksual

Tahukah Moms kalau terdapat pembuluh darah dan saraf di area rahim yang membantu memberikan respons seksual? Pembuluh darah dan saraf ini mengarahkan aliran darah ke panggula dan alat kelamin luar (seperti vagina, labia, dan klitoris). Inilah yang bisa menimbulkan respons pada saat berhubungan seks. Selain itu, rahim juga berperan dalam orgasme lho, Moms! (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)