Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Minuman anggur memang seringkali menjadi tradisi pelengkap saat momen perayaan tertentu. Namun, para peneliti memperingatkan bahwa minum satu gelas anggur sehari dapat memicu stroke, gagal jantung, atau demensia.
Konsumsi anggur antara satu dan tiga porsi minuman sehari juga meningkatkan risiko detak jantung tidak teratur, yang dikenal sebagai atrial fibrilasi (AF). Kondisi tersebut adalah salah satu masalah irama jantung yang paling umum dan secara signifikan meningkatkan risiko stroke. Hal ini terjadi ketika ruang atas jantung tidak bisa memompa secara efisien, seperti pada fibrilasi atrium, timbul lah risiko pembentukan bekuan darah. Dalam kasus yang ekstrim, AF dapat menyebabkan gagal jantung dan juga dikaitkan dengan penyakit Alzheimer yang mengurangi aliran darah ke otak.
Para peneliti mengatakan bahwa meski banyak penelitian yang menunjukkan manfaat dari minuman anggur, penting untuk menyeimbangkan kadar minuman ini, mengingat potensi risiko berkembangnya AF.
Penelitian ini melibatkan hampir 80.000 orang di Swedia yang mengonsumsi anggur dan minuman keras, dan lebih mungkin untuk meningkatkan risiko penyakit-penyakit di atas. Namun, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, tidak mengidentifikasikan adanya risiko yang ditimbulkan dari bir.
"Kami tidak memiliki penjelasan lebih lanjut tentang keterkaitan dengan konsumsi bir dengan risiko-risiko beberapa penyakit," ungkap Profesor Peneliti, Susanna Larsson dari Karolinska Institute, Stockholm, seperti dilansir dari sumber Daily Mail.
Dia menambahkan, adanya dugaan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak dalam satu kali kesempatan lebih berisiko terkena AF, daripada orang yang meminum sedikit-sedikit dalam frekuensi yang lebih sering. Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan hubungan antara minuman beralkohol dengan risiko pola jantung yang abnormal.
Sebuah studi internasional yang dilakukan lebih dari 12 tahun, melibatkan hampir 37.000 wanita dan menemukan bahwa mereka yang minum setara dengan 14 unit alkohol seminggu, 60 persen lebih tinggi memiliki risiko fibrilasi atrium (AF).
Sementara itu, gejala yang paling jelas dari fibrilasi atrium adalah detak jantung menjadi lebih cepat dan tidak teratur (palpitasi), biasanya lebih dari 100 kali per menit. Gejala lainnya, termasuk pusing, sesak napas, nyeri dada (angina), dan kelelahan (Aulia/DT/dok.freedigitalphotos)