Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Oleh karena satu dan lain hal, terkadang tinggal serumah dengan anggota keluarga lain (bahkan dengan seluruh anggota keluarganya), baik tinggal dengan orang tua sendiri, mertua, maupun dengan keluarga dari kakak atau adik, menjadi pilihan utama buat Anda, Moms.
Tentu terdengar menyenangkan bisa hidup dan selalu bersama dengan orang-orang yang tersayang. Namun hidup bersama keluarga lain dalam satu atap bisa menimbulkan tantangan tersendiri, ya. Ya, banyak kepala tentu saja bakal ada banyak keputusan dan pendapat yang diutarakan.
Bagaimana agar bisa segalanya bisa berjalan dengan lancar? Untuk itu, M&B sudah merangkum beberapa hal yang perlu diingat jika Anda dan keluarga tinggal serumah dengan keluarga lain. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Diskusikan Terlebih Dahulu dengan Keluarga Inti
Sebelum memutuskan tinggal bersama ibu dan ayah Anda, Moms perlu mendiskusikan hal ini dengan Dads, dan jika perlu Si Kecil. Dads memang mencintai ibu dan ayah Anda, tapi mereka tetaplah mertua bagi Dads. Jangan putuskan tinggal bersama dengan keluarga lain jika Dads dan Si Kecil tidak menyetujuinya, karena hal ini bisa meningkatkan risiko konflik. Jadi selagi mencintai ibu dan ayah Anda, Anda tetap menghargai Dads dan Si Kecil.
2. Buat Aturan Bersama
Hal lainnya yang perlu dilakukan pertama kali adalah membuat kesepakatan bersama tentang peraturan rumah. Buat peraturan tentang bagaimana membersihkan rumah, etika menerima tamu, jadwal belanja bulanan, jam malam, penggunaan tv, dan hal-hal lainnya. Jika keluarga lain yang pindah ke dalam rumah Anda, maka Moms perlu jelaskan kebiasaan-kebiasaan di rumah Anda dan mencari jalan tengah dengan kebiasaan keluarga lain tersebut.
3. Pembagian Tagihan
Bagian ini merupakan salah satu yang terpenting untuk diputuskan dan jangan sampai tidak dibahas di awal, Moms. Buat daftar tentang pengeluaran umum rumah, misalnya tagihan listrik, air, atau gas. Buat kesepakatan tentang tanggung jawab tiap pos tagihan per bulan atau per tahun. Jika perlu, buat rencana pembagian tagihan jangka panjang, seperti biaya maintenance rumah atau pajak. Langkah ini bisa menurunkan risiko konflik antar anggota keluarga.
4. Pastikan Setiap Orang Punya Privasi
Privasi bukan hanya berbicara soal jumlah ruangan yang bisa diberikan bagi setiap anggota keluarga, melainkan juga soal waktu. Setiap anggota keluarga memiliki hak yang sama terhadap privasi, maka memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan tersebut adalah hal yang penting. Jika aspek ini tidak diperhatikan, maka risiko konflik akan meningkat dan berbahaya bagi relasi kedua belah keluarga.
5. Buat Batasan yang Jelas
Buat batasan yang jelas di antara kedua belah keluarga. Bagaimana pun, setiap keluarga memiliki otoritas terhadap dirinya sendiri. Jangan sampai Anda ikut campur dalam masalah keluarga lain, Moms. Hindari untuk turut campur tentang cara merawat anak, permasalahan suami-istri, rencana menambah momongan, ataupun hal-hal yang semestinya diatur secara mandiri oleh keluarga lain. Selain itu, pembatasan ini juga perlu diiringi dengan komunikasi yang baik antara kedua keluarga. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)