FAMILY & LIFESTYLE

Tubuh Tiba-tiba Memar, Waspadai Beberapa Penyakit Ini!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kesehatan seluruh organ tubuh tentu harapan bagi banyak orang. Tapi bila tubuh tiba-tiba memar, apakah hal ini menandakan sesuatu yang berbahaya? Memar terjadi ketika pembuluh darah mengalami rusak ringan sehingga darah menggumpal dan terperangkap di bawah kulit. Tapi tidak semua memar dapat dijelaskan dengan sederhana.

Memang memar yang tiba-tiba muncul tak selalu harus direspons dengan konsultasi kepada dokter, tapi bersikap waspada pastinya dapat membantu mendeteksi masalah. Beberapa kondisi kesehatan berikut adalah sejumlah hal yang dapat menyebabkan memar. Simak penjelasannya berikut ini, Moms.

1. Hemofilia

Hemofilia adalah kondisi genetik yang memengaruhi kemampuan darah untuk membeku akibat absennya faktor pembekuan darah. Oleh karena itu, orang dengan hemofilia akan sering mengalami perdarahan dan memar. Hal ini karena darah tidak mampu membeku dengan normal. Beberapa gejala lain yang dapat terjadi adalah sakit dan bengkak pada sendi serta sering dan mudah berdarah.

2. Penyakit Von Willebrand

Penyakit Von Willebrand adalah gangguan genetik yang memengaruhi kemampuan darah untuk membeku. Ketika darah tak membeku seperti yang seharusnya, maka perdarahan dapat terjadi dengan parah atau lebih panjang daripada biasanya.

Perdarahan yang terjadi di bawah kulit akan menyebabkan memar. Gejala lain yang terjadi antara lain perdarahan hebat setelah cidera ringan, mimisan lebih dari 10 menit, urin atau tinja berdarah, menstruasi yang sangat hebat dan panjag, dan gumpalan darah besar yang keluar saat menstruasi.

3. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan vitamin atau mineral dapat memengaruhi fungsi darah. Sebagai contoh, kekurangan vitamin C dapat membuat sistem imun dan proses penyembuhan luka tak bisa dilakukan dengan optimal. Akibatnya, Moms dapat memiliki memar dengan mudah.

Contoh lainnya, kekurangan zat besi dapat memengaruhi kesehatan sel darah. Bila sel darah tak sehat, maka tubuh tak mampu mendapatkan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan dan sebagai salah satu dampaknya kulit menjadi mudah memar.

Memar akibat kurang nutrisi biasanya diiringi dengan gejala lain, seperti kelelahan, lemas, gusi berdarah atau bengkak, sakit kepala, napas pendek, lidah yang bengkak atau nyeri, kesemutan pada kaki, tangan yang dingin, dan tinja berdarah.

4. Diabetes

Walau diabetes sendiri tak menyebabkan memar, tapi penyakit ini dapat memperlambat penyembuhan dan memungkinkan memar terjadi lebih lama daripada normal. Beberapa gejala lain yang bisa Moms rasakan adalah rasa haus yang meningkat, sering buang air kecil, rasa lapar yang meningkat, berat badan yang turun drastis, pandangan kabur, dan rasa kesemutan atau mati rasa pada tangan atau kaki.

5. Medikasi

Beberapa medikasi tertentu dapat menyebabkan memar. Obat-obatan seperti anticoagulant (penipis darah), aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat menyebabkan darah menggumpal dan memar. Bila memar disebabkan oleh medikasi tertentu, maka beberapa gejala lain yang bisa muncul antara lain adalah kentut, kembung, sakit perut, heartburn, mual, muntah, diare, dan konstipasi.

6. Non-Hodgkin's Lymphoma

Non-Hodgkin's Lymphoma (NHL) adalah penyakit kanker yang bermula dari sel limfosit, yakni sel yang termasuk bagian dari sistem imun. Gejala paling umum penyakit ini adalah bengkak yang tak terasa sakit pada kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan tubuh bagian paha.

Bila kanker menyebar hingga sumsum tulang belakang, maka jumlah sel darah tubuh dapat berkurang. Hal ini memengaruhi kemampuan darah untuk membeku sehingga berujung pada mudahnya perdarahan dan memar.

7. Olahraga

Olahraga yang terlalu intens tak hanya menyebabkan otot jadi nyeri, tapi juga dapat memunculkan memar di area sekitar otot yang nyeri. Peregangan otot yang terlalu keras dapat melukai jaringan otot sehingga dapat menyebabkan pembuluh darah pecah dan memar. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)