BUMP TO BIRTH

10 Manfaat Kehamilan untuk Kesehatan Tubuh Perempuan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kehamilan bisa dibilang sebagai salah satu momen terindah bagi seorang perempuan. Menanti sang buah hati tentu menjadi sumber harapan dan kebahagiaan tersendiri. Tapi tak hanya itu, kehamilan ternyata juga dapat membawa pengaruh baik bagi kesehatan tubuh oerempuan, lho!

Melansir Firstcry Parenting, ada beberapa manfaat kehamilan bagi tubuh ibu. Simak penjelasannya berikut ini, Moms!

1. Jantung yang Lebih Sehat

Salah satu penyebab gangguan kesehatan jantung pada perempuan adalah kurangnya hormon estrogen. Kabar baiknya, saat hamil, tingkat estrogen akan meningkat sehingga mengurangi risiko terjangkitnya penyakit jantung. Di samping itu, proses menyusui juga dapat membantu mengotrol tekanan darah dan diabetes, yang juga dapat berarti kesehatan jantung yang lebih baik.

2. Menstruasi Menjadi Lebih Mudah

Banyak perempuan dilaporkan mengalami kram akibat menstruasi yang lebih ringan setelah melahirkan, terlebih lagi bila melakukan persalinan normal melalui vagina. Hal ini dapat disebabkan oleh uterus yang yang meregang akibat persalinan, sehingga memudahkan proses menstruasi setelah kehamilan selesai. Alasan lainnya, beberapa reseptor prostaglandin (hormon yang mengontrol kontraksi) pada uterus tereliminasi akibat proses melahirkan.

3. Hubungan Intim Terasa Lebih Nikmat

Hormon testosteron, progesteron, dan estrogen merupakan hormon yang sangat banyak diproduksi saat hamil, dan hormon-hormon ini berperan besar untuk membuat kehidupan seks Anda jadi lebih bergairah. Testosteron dan estrogen sebenarnya merupakan hormon seks yang diproduksi oleh janin saat Anda hamil.

4. Berkurangnya Risiko Kanker

Berbagai perubahan yanrg terjadi saat hamil dapat mengurangi risiko perkembangan kanker tertentu. Perubahan hormon karena proses menyusui dan kehamilan berkaitan erat dengan berkurangnya risiko kanker rahim dan endometrial.

5. Mengurangi Efek PCOS

Walau memang tidak dapat dirasakan oleh semua ibu, tapi ibu yang memiliki PCOS dapat merasakan kondisi tubuh yang lebih sehat setelah melahirkan. Berbagai gejala dapat berkurang, seperti siklus menstruasi yang menjadi lebih rutin serta kram akibat menstruasi juga bisa menjadi lebih ringan.

6. Mengurangi Risiko Kanker Payudara

Setelah masa kehamilan dan persalinan selesai, maka tibalah saatnya momen menyusui. Sel-sel payudara mengalami perubahan selama masa kehamilan dan pada momen menyusui sel-sel ini menjadi lebih kuat dan tidak tumbuh menjadi sel kanker. Maka dari itu, seringkali ibu disarankan untuk menyusui anaknya sepanjang ia bisa menyusui, karena manfaatnya tak hanya untuk Si Kecil melainkan juga untuk kesehatan Anda.

7. Menurunkan Risiko Sklerosis Ganda

Setelah melahirkan, beberapa sel bayi menetap pada tubuh Anda dan hal ini mampu membantu menguatkan sistem imun sehingga mengurangi risiko penyakit tertentu. Salah satunya adalah multiple sclerosis atau sklerosis ganda. Penyakit autoimun ini dapat mengganggu kesehatan otak, tulang belakang, sel saraf, dan mata.

8. Rambut yang Indah

Salah satu manfaat lain kehamilan adalah rambut yang menjadi lebih indah. Berbagai hormon yang diproduksi saat hamil, seperti progesteron, estrogen, dan testosteron, ternyata juga dapat menjaga kesehatan rambut. Yakinlah, rambut Anda dapat menjadi lebih bercahaya dan kuat setelah melahirkan.

9. Gaya Hidup Sehat

Kehamilan dapat mengubah banyak hal pada diri Anda, salah satunya adalah menjaga gaya hidup yang lebih sehat. Pada banyak kasus, gaya hidup sehat ini akan menjadi kebiasaan baru bagi Anda dan akan terus dilakukan bahkan usai melahirkan. Hal ini dapat membantu Anda menjadi lebih sehat secara keseluruhan.

10. Sabar Pangkal Sehat

Mari akui, kehadiran Si Kecil membuat Anda menjadi lebih sabar kan, Moms? Anda mungkin cenderung menjadikan kebutuhan diri sendiri di bawah kebutuhan Si Kecil. Menjadi pribadi yang lebih sabar dan toleran mampu membantu menjaga tekanan darah tetap dalam kontrol dan tentunya fungsi jantung yang lebih sehat. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)