FAMILY & LIFESTYLE

Benarkah Termometer Tembak Bisa Merusak Otak dan Mata?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Beberapa hari ini thermo gun atau termometer tembak sedang ramai diperbincangkan. Bagaimana tidak, alat pengukur suhu tubuh yang belakangan ini kerap kita jumpai disebut berbahaya dan bisa merusak otak.

Hal ini bermula dari pernyataan ekonom Ichsanuddin Noorsy dalam sebuah unggahan video bersama Helmi Yahya. Ia menyatakan thermo gun dikhawatirkan merusak jaringan otak. Bagaimana faktanya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Fakta atau Hoaks?

Entah memasuki pusat perbelanjaan, kantor, tempat ibadah, thermo gun atau termometer tembak kini 'akrab' menyapa Anda semua. Namun belakangan beredar kabar dampak negatifnya, karena thermo gun menembakkan laser ke kepala yang dikhawatirkan merusak struktur otak manusia.

Perlu Moms ketahui, informasi yang beredar ini hanya hoaks alias tidak benar, ya. Hoaks tersebut telah dibantah oleh dr. Achmad Yurianto, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI. Mengutip pernyataannya, "Thermal gun tidak menggunakan sinar laser, radioaktif semacam X-ray, hanya (menggunakan) infra red. Informasi mengenai thermal gun merusak otak ini adalah statement yang salah."

Bahkan menurut para pakar kesehatan, dahi adalah area tubuh yang paling tepat untuk memeriksa suhu tubuh, setelah dubur. Dengan menimbang tujuan mengurangi kontak fisik, maka memeriksa suhu tubuh dengan termometer tembak ke dahi tanpa harus menyentuh adalah cara paling efektif dan aman.

Standar Termometer Tembak Klinis

Mengutip Badan Standardisasi Nasional (BSN), termometer tembak adalah alat ukur suhu atau termometer dengan metode non kontak, yaitu pengukuran suhu dilakukan tanpa menyentuh objek yang diukur. Sekali lagi BSN menegaskan bahwa penggunaan termometer tembak klinis secara benar tidak membahayakan pasien maupun petugas medis.

BSN juga menyebutkan kalau sebagai alat ukur, termometer tembak ini harus dipastikan kebenaran hasil pengukurannya. "BSN melalui Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) menyediakan layanan kalibrasi yang tertelusur ke Sistem Internasional," tegasnya.

Termometer Klinis vs Termometer Industri

Saat hoaks termometer tembak ini beredar, turut beredar info termometer tembak adalah alat yang menghasilkan laser untuk memeriksa kabel panas, bukan suhu tubuh manusia. Wah, ini sudah pasti tidak benar ya, Moms, karena termometer tembak klinis jauh berbeda dengan termometer tembak untuk industri.

Termometer tembak memang ada dua jenis: Termometer tembak klinis dan termometer tembak industri, yang perbedaannya ditinjau dari segi rentang ukur, akurasi, jarak ukur, dan kegunaan. Menurut Badan Standardisasi Nasional (BSN), detail perbedaan keduanya adalah:

Termometer Tembak Klinis:

• Rentang ukur: 32-42 derajat Celsius

• Akurasi: 0,2 derajat Celsius

• Jarak ukur: 1 hingga 10 cm

• Kegunaan: Mengukur suhu tubuh manusia

Termometer Tembak Industri:

• Rentang ukur: Sampai dengan 500 derajat Celsius

• Akurasi: 1,5 derajat Celsius

• Jarak Ukur: Dapat digunakan dari jarak jauh

• Kegunaan: Mengukur suhu benda yang sulit dijangkau tangan manusia karena letaknya yang tinggi atau karena suhunya yang sangat tinggi.

Setelah mengetahui dua perbedaan termometer tembak tersebut, Moms kini tahu ya, kalau kegunaan keduanya berbeda. Termometer tembak klinis tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X, maka tidak akan memengaruhi otak, sistem saraf, dan retina mata. Tidak perlu takut lagi dengan termometer tembak atau thermo gun ya, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)