Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Satu bulan silam, publik dikejutkan dengan kabar mengenai seorang siswi SMP berinisial SN yang melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya. Disinyalir, siswi berusia 14 tahun tersebut mengalami depresi akibat kematian sang ibu serta bullying dari teman-temannya.
Depresi atau masalah mental pada anak memang kerap terabaikan. Tak jarang, Si Kecil yang terlihat selalu ceria dan mudah bergaul, justru memendam perasaan galau, sedih, atau amarah yang besar.
Orang tua pun seringkali sulit mendeteksi adanya masalah pada diri anak. Alhasil, anak tersebut tidak mendapatkan perhatian serta pertolongan yang dibutuhkannya. Di sisi lain, pandangan negatif masyarakat tentang gangguan mental membuat sebagian orang tua menutupi atau bahkan menolak untuk mengakui anaknya memiliki masalah.
Tanda-Tanda Anak Memiliki Masalah Mental
Agar peristiwa SN tak terulang kembali, yuk, kenali tanda-tanda anak Anda mengalami masalah mental seperti dilansir situs Mayoclinic berikut ini, Moms!
1. Perubahan Mood
Perhatikan perubahan sikap Si Kecil. Jika anak terlihat murung selama sekitar dua pekan atau mengalami perubahan mood yang drastis sehingga mengganggu hubungannya dengan anggota keluarga lain serta teman-temannya di sekolah, ada kemungkinan ia mengalami masalah mental.
2. Emosi yang Berlebihan
Apabila Si Kecil terlihat sangat sedih, takut, atau marah tanpa alasan yang jelas, Moms perlu memberikan perhatian khusus. Apalagi jika emosi yang berlebihan tersebut disertai detak jantung yang cepat serta mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
3. Perubahan Perilaku
Saat Si Kecil tiba-tiba berubah menjadi sosok pembangkang dan suka marah, hal ini menandakan ia memiliki masalah. Jika dibiarkan, anak bisa mulai mengekspresikan emosinya dengan cara melukai orang lain.
4. Sulit Berkonsentrasi
Perhatikan tingkah lakunya! Kala Si Kecil mulai kesulitan untuk berkonsentrasi di kelas, selalu merasa resah, dan tidak bisa duduk tenang, bisa jadi ia tengah memendam masalah pribadi.
5. Penurunan Berat Badan
Kehilangan nafsu makan, sering muntah, serta penurunan berat badan secara drastis merupakan salah satu tanda anak mengalami masalah mental dalam bentuk kelainan pola makan.
6. Tanda Fisik
Berbeda dengan orang dewasa yang lebih sering merasa sedih dan resah, anak-anak dengan masalah mental akan sering merasa pusing atau sakit perut ketika mengalami masalah mental.
7. Menyakiti Diri Sendiri
Tidak semua anak dengan masalah mental punya kecenderungan menyakiti orang lain. Sebagian justru menyakiti diri sendiri, seperti membakar atau menyayat kulitnya. Pada kasus yang parah, anak bisa saja melakukan aksi bunuh diri.
8. Mengonsumsi Obat-Obatan
Sebagian anak menggunakan obat-obatan terlarang dan alkohol sebagai pelarian dari masalah mental mereka.
Penanganan
Apabila Moms melihat salah satu atau beberapa tanda tersebut ada dalam diri Si Kecil, segera meminta bantuan ahli seperti dokter atau psikolog. Dalam beberapa kasus, Anda juga perlu meminta bantuan guru atau bahkan teman-teman sekolah anak Anda guna mengetahui masalah yang dihadapinya.
Mengatasi masalah mental pada anak tidak bisa dilakukan sembarangan. Evaluasi bukan hanya dilakukan oleh dokter, tapi juga psikolog atau psikiater. Setelah didiagnosis, anak yang mengalami masalah mental akan ditangani sesuai dengan gejala serta bagaimana kondisinya memengaruhi kehidupannya sehari-hari.
Biasanya, ada dua cara untuk menangani masalah mental pada anak, yaitu melalui psikoterapi dan obat-obatan:
⢠Pengobatan psikoterapi dilakukan dengan cara konsultasi ke ahli seperti psikolog atau psikiater guna membicarakan masalah yang tengah dihadapi anak. Seorang ahli psikoterapi akan mengajarkan anak untuk mengembangkan kemampuan guna mengatasi masalah yang dihadapi.
⢠Obat-obatan mungkin diberikan untuk kasus yang lebih parah. Dokter mungkin akan memberikan obat antikecemasan, antidepresi, atau obat untuk menjaga mood, guna mengatasi masalah mental pada anak. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)