BABY

Cara Mengembangkan Kemampuan Otak Bayi yang Mengejutkan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, mungkin Anda berpikir kalau yang dilakukan bayi baru lahir hanya tidur, makan, dan berganti popok. Tetapi faktanya, masa ini merupakan fase otaknya berkembang dengan kecepatan luar biasa, lho! Sebenarnya, segala hal yang dipelajari oleh Si Kecil sudah di mulai sejak di kandungan. Namun bulan pertama kehidupan Si Kecil menjadi masa penting bagi perkembangan otaknya. Hal inilah yang akan membentuk diri Si Kecil sepanjang hidupnya.

Otak bayi sendiri berkembang pesat saat lahir hingga usia 3 tahun. Pada usia tersebut, ukuran otaknya hampir mencapai 80 persen dari ukuran saat mereka dewasa. Selama masa tersebut, otak Si Kecil lebih aktif daripada otak orang dewasa. Setiap detiknya, ribuan sinaps dan koneksi antar sel otak akan berkembang di otaknya. Dan jika Anda ingin otak Si Kecil berkembang lebih baik, perbanyak memeluk! Penelitian menunjukkan bayi yang sering dipeluk, memiliki hippocampus lebih tebal yang membuat Si Kecil memiliki fokus dan ingatan yang lebih baik.

Peneliti dari Brown University, Providence, Rhode Island, AS, juga melihat kaitan antara perkembangan otak dan pemberian ASI. Jika bayi diberikan ASI secara eksklusif setidaknya selama 3 bulan pertama, ia akan memiliki 20-30 persen lebih banyak bagian area putih yang dikaitkan dengan bahasa, fungsi, emosi dan kognitif.


Pengamat dan Pengingat

Saat Si Kecil memerhatikan segala hal yang ada di sekitarnya, sinaps di otaknya pun akan berkembang. Itu sebabnya, Saat Anda mengajaknya berjalan-jalan, ia akan menyerap informasi seperti suara orang lain, gambar di dinding, dan lainnya. Kemampuan ini juga bisa dilatih, dengan Anda menirukan aneka suara seperti suara anjing yang menggongong sambil menunjuk hewan tersebut dari buku cerita. Nantinya Si kecil bisa membuat suara menggonggong saat ia melihat anjing.

Karena bayi Anda sudah mampu menyerap informasi sejak dalam kandungan, tak heran ia sudah mampu mengenali suara Moms setelah lahir. Sebuah studi juga menunjukkan saat Si Kecil tidur, kadar kortisol atau hormon stres bayi meningkat bila ada orang dewasa di dekatnya yang berbicara dengan intonasi suara tinggi. Dalam mempelajari bahasa, Si Kecil memiliki periode optimum untuk melakukannya saat di usia kandungan 6 bulan hingga sekitar usianya 5 tahun. Saat ini, otaknya menyesuaikan irama dan nuansa dari segala sesuatu yang Moms katakan.

Mereka juga memerhatikan perbedaan suara, yang dipertimbangkan sebagai kata, dengan berbagai cara. Untuk itu, sering-seringlah Moms melakukan kontak mata dengan Si Kecil sambil bercakap-cakap. Semakin sering Moms mengajak berbicara, semakin banyak hal yang dipelajari oleh Si Kecil. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)