BUMP TO BIRTH

4 Hal Penting agar Proses E-Pumping ASI Lancar


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Belakangan ini, semakin banyak ibu yang memberikan ASI kepada bayi dengan exclusive pumping (e-pumping). E-pumping adalah metode pemberian ASI secara tidak langsung dengan cara memerah atau memompa ASI.

Biasanya, cara ini dipilih karena alasan kesehatan pada ibu maupun bayi. Meskipun mungkin manfaatnya 'tak sebanyak' menyusui langsung, e-pumping telah membantu para bayi untuk mendapatkan makanan terbaik, yaitu ASI. Agar e-pumping Anda berjalan lancar, maka perhatikan hal-hal berikut ini:


1. Pilihan Terakhir

Sebelum memutuskan untuk e-pumping, Anda sebaiknya mempertimbangkan tentang manfaat menyusui secara langsung. Ingatlah untuk tetap berjuang menyusui. Jika perlu, minta pendampingan dari konselor dan konsultan laktasi. Namun, apabila tidak berhasil, meskipun telah mencoba beragam cara, maka e-pumping dapat menjadi pilihan.


2. Memilih Pompa

Langkah selanjutnya adalah memilih peralatan pumping yang cocok. Ada 2 cara memerah ASI, yaitu dengan tangan dan pompa (breast pump). Pompa ASI terdiri atas 2 jenis, yaitu manual dan elektrik. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Sebelum membeli, ada baiknya melakukan tes kecocokan terlebih dahulu. Pakai bra menyusui untuk membantu Anda melakukan aktivitas lain sembari memompa ASI. Pastikan pompa dan botol telah steril sebelum digunakan. Siapkan pula tas khusus untuk membawa breast pump saat Anda beraktivitas di luar rumah.


3. Jadwal Teratur

Konsultasi laktasi di situs exclusivepumping.com menyarankan Anda membuat jadwal memompa ASI secara teratur. Pumping idealnya dilakukan setiap 2-3 kali atau 8-12 jam setiap hari. Namun, hal tersebut juga bergantung pada produksi ASI ibu.


4. Nutrisi

Setiap 1 ounce (sekitar 28 gram) ASI yang Anda hasilkan setara dengan 20 kalori, jadi jika menghasilkan 20 ounce ASI, berarti Anda membutuhkan 400 kalori untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Asupan nutrisi yang baik tentunya akan membuat kelancaran produksi ASI. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)