BABY

Waspada Asfiksia, Bayi Baru Lahir Kekurangan Oksigen


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Saat bayi yang baru lahir mengalami kekurangan oksigen, ini merupakan kondisi yang dikenal dengan asfiksia. Kelahiran asfiksia terjadi ketika otak bayi dan organ tidak mendapat cukup oksigen sebelum, selama, dan sesudah persalinan. Hal ini dapat disebabkan bermacam-macam hal.


Pertama, oksigen di dalam darah ibu terlalu sedikit sebelum atau selama persalinan. Kemudian, terdapat masalah pada tali pusat saat persalinan. Napas bayi juga tidak terbentuk dengan benar, atau napas bayi terblokir, sel-sel darah bayi tidak mengalirkan oksigen yang cukup, dan lain-lain.


Kelahiran asfiksia biasanya terjadi pada 1 dari 1.000 kelahiran dan lebih umum terjadi pada bayi prematur. Apabila bayi mengalami asfiksia ringan atau sedang, dapat pulih sepenuhnya. Namun jika tidak mendapat oksigen dalam waktu lama, ia berisiko mengalami kerusakan permanen pada organ tubuhnya.


Beberapa organ tubuh yang terkena pengaruh oleh asfiksia di antaranya adalah otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan usus. Bayi prematur yang mengalami asfiksia berisiko mengalami beberapa gangguan kesehatan, seperti celebral palsy, gangguan tumbuh kembang, gangguan penglihatan, dan beberapa kasus parah dapat berujung pada kegagalan organ, bahkan kematian.


Gejala Asfiksia

Beberapa kondisi berikut ini bisa menjadi gejala asfiksia pada bayi saat lahir:

• Bayi tidak bernapas atau bernapas sangat lemah. Pada beberapa kasus, bayi tidak menangis.

• Ketika lahir warna kulit kebiruan atau pucat.

• Frekuensi denyut jantung rendah, di bawah denyut normal yaitu 120 denyut per menit.

• Otot lemah.

• Kandungan asam dalam darah sangat tinggi (acidosis).

• Cairan ketuban terpapar mekonium.

• Bayi mengalami kejang 24-48 jam pertama setelah kelahiran.


Skor Apgar

Saat lahir, dokter dan perawat akan memeriksa kondisi bayi dan memberikan skor dari 0-10. skor itu disebut Apgar, dilakukan untuk memeriksa warna kulit, denyut jantung, refleks, dan pernapasan bayi.

Apabila skor Apgar bayi rendah, yaitu berada di kisaran 0-3, ini tanda dari asfiksia lahir. Bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup akan mengalami pernapasan abnormal, sirkulasi buruk, lemah, kurang urine, serta gangguan pembekuan darah. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)