TOODLER

Moms, Ketahui Penyebab dan Penanganan saat Anak Diare


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Jika Si Kecil buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dan feses yang dikeluarkan encer, ia mungkin terserang diare. Berdasarkan waktu sakitnya, diare terbagi atas diare akut dan kronis. Diare akut terjadi selama 1 hingga 2 hari, sedangkan diare kronis bisa terjadi sampai lebih dari 3 minggu.

Pada anak yang diare, feses yang keluar tak hanya cair, namun juga berlendir dan berbau sedikit menyengat. Kadang, diare disertai juga dengan muntah dan iritasi di bagian dubur. Diare sendiri dapat menyebabkan turunnya berat badan dan dehidrasi.

Pada anak-anak, dehidrasi adalah bahaya yang harus diwaspadai. Sedangkan pada diare kronis, biasanya dialami oleh anak berusia 3-4 tahun. Hal ini menjadikan diare sebagai salah satu penyebab kematian terbesar balita di dunia.

Penyebab

Diare umumnya disebabkan oleh kuman (virus, bakteri, dan parasit) yang mencemari makanan. Kuman bisa menempel di sela kuku atau kulit dan berpindah ke orang lain melalui makanan. Masa inkubasi tergantung kepada jenis kuman yang mencemari.

Diare juga bisa disebabkan oleh makanan. Makanan yang bersifat pencahar, misalnya buah segar, buah-buahan kering, jus buah terutama apel, pir, plum, dan anggur menyebabkan feses lebih lembek. Makanan yang mengandung pemanis buatan seperti sorbitol dan manitol (misalnya permen karet) dan makanan pemicu alergi, misalnya susu dan cokelat pun bisa menyebabkan diare.

Diare bisa juga disebabkan oleh obat-obatan, terutama antibiotik, dan masalah kesehatan lain, misalnya infeksi pernapasan atas atau infeksi telinga, kelenjar tiroid yang terlalu aktif, cystuc fibrosis, celiac disease, dan kekurangan enzim pencernaan.

Penanganan

Mencuci tangan setelah aktivitas buang air, sebelum, dan setelah makan telah terbukti mampu menekan kasus diare. Berikan Si Kecil minum dalam jumlah banyak untuk menggantikan cairan yang hilang atau oralit untuk mencegah dehidrasi. Oralit menggantikan karbohidrat, elektrolit atau ion, dan mineral yang hilang akibat diare.

Sebenarnya, diare bisa sembuh secara alami asal pasien tetap mendapatkan cukup cairan. Anda harus membawa Si Kecil ke dokter jika ia diare lebih dari 24 jam, disertai muntah dan BAB yang sangat cair atau disertai darah, demam lebih dari 38o C, kondisi tubuh lemah, mata menjadi cekung, dan ubun-ubun kepala melunak.(M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)