Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, bukan hanya orang dewasa yang kerap merasakan pusing atau sakit kepala. Anak-anak juga bisa mengalami hal serupa, lho!
Pusing atau sakit kepala adalah munculnya rasa nyeri di kepala pada salah satu area atau seluruh bagian kepala. Sensasi sakit yang muncul bisa beragam jenisnya, mulai dari berdenyut, seperti dibebat, atau seperti ditusuk-tusuk. Pusing yang dialami bisa berlangsung selama beberapa menit, beberapa jam, hingga beberapa hari.
Faktor pemicu pusing pada anak
Seperti halnya pada orang dewasa, pusing pada anak-anak juga bisa dipicu beragam hal, antara lain:
1. Stres
Ya, anak juga bisa mengalami stres yang notabene salah satu pemicu munculnya sakit kepala. Stres pada anak biasanya timbul saat ia mengalami tekanan berlebihan di rumah, sekolah, atau lingkungan sekitar. Tuntutan untuk selalu mendapatkan nilai bagus, jadwal kegiatan yang terlalu padat, atau adanya bullying sering kali menjadi penyebab stres pada anak.
Baca juga: 7 Hal yang Paling Sering Menyebabkan Stres pada Anak
2. Kurang tidur
Anak tentunya membutuhkan waktu beristirahat yang cukup agar tubuhnya bisa memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak, sekaligus mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya. Apabila Si Kecil mengalami gangguan tidur atau tidak mendapatkan cukup waktu beristirahat, maka segala proses tersebut akan terganggu. Selain itu, tubuhnya juga akan memproduksi protein pemicu rasa sakit yang dapat menimbulkan rasa pusing.
Moms perlu memperhatikan saat Si Kecil mengeluh pusing, apakah hal itu disebabkan adanya gangguan tidur atau bukan. Jika ya, maka sebaiknya Anda membiarkan Si Kecil beristirahat sejenak hingga sakit kepalanya hilang dan memastikan ia mendapatkan tidur yang berkualitas.
3. Lapar atau dehidrasi
Karena terlalu asyik bermain, terkadang Si Kecil jadi lupa makan atau minum. Awalnya, rasa lapar dan haus mungkin tak dirasakan. Namun jika dibiarkan, Si Kecil akan kelaparan dan mengalami dehidrasi sehingga memicu pusing atau sakit kepala.
Saat lapar atau dehidrasi, pembuluh darah bisa menegang dan menyempit, termasuk pembuluh darah di kepala. Hal inilah yang akan menimbulkan keluhan sakit kepala.
Itulah sebabnya, anak bisa mengalami sakit kepala apabila ia melewatkan waktu makan atau kurang minum. Perlu diketahui, anak-anak membutuhkan setidaknya 3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan, plus 1-2 liter air putih per hari tergantung pada usianya.
4. Cedera kepala
Anak-anak rentan mengalami cedera karena terjatuh atau terbentur. Bukan tak mungkin, cedera tersebut terjadi di bagian kepala. Jadi, jika Si Kecil mengeluh sakit kepala setelah terjadi atau terbentur benda keras, Moms perlu memeriksa atau membawanya ke rumah sakit. Cedera pada kepala bisa berakibat fatal apabila dibiarkan.
5. Infeksi
Infeksi ringan seperti penyakit pilek dan flu juga merupakan salah satu penyebab umum sakit kepala pada anak. Di sisi lain, beberapa penyakit infeksi seperti meningitis juga bisa ditandai dengan munculnya sakit kepala. Jadi Moms perlu perhatikan keluhan lain yang dialami Si Kecil.
Mengatasi sakit kepala
Sakit kepala pada umumnya bukanlah merupakan indikasi penyakit yang serius. Namun, pusing atau sakit kepala tentu saja bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada Si Kecil.
Oleh karena itu, sakit kepala juga perlu penanganan yang tepat sehingga bisa cepat diredakan. Saat Si Kecil mengalami pusing, Moms bisa melakukan pijatan lembut pada leher, pelipis, kepala bagian belakang, dan pundaknya.
Menurut situs HopkinsMedicine.org, sakit kepala pada anak juga bisa ditangani dan dicegah antara lain dengan cara berikut ini:
- Mengajak Si Kecil beristirahat di tempat yang tenang dan minim cahaya.
- Memberikan obat pereda sakit khusus untuk anak atau yang direkomendasikan oleh dokter.
- Memastikan anak terbebas dari stres.
- Menghindari pemicunya, seperti makanan atau minuman tertentu, kurang tidur, atau kurang makan dan minum.
- Mengubah pola makan.
- Rutin berolahraga juga bisa menghindarkan anak dari pusing atau sakit kepala.
(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)