Type Keyword(s) to Search
ASK THE EXPERT

Alergi Susu Sapi

Alergi Susu Sapi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

 

Oleh dr. Endah Citraresmi, SpA(K) dari RSAB Harapan Kita /UKK Alergi Imunologi IDAI

 

Alergi susu sapi adalah reaksi simpang (adverse reaction) terhadap protein susu sapi yang diperantarai reaksi imunologi.

 

Alergi susu sapi dapat terjadi dalam beberapa menit, jam, atau hari setelah mengonsumsi susu sapi. Berdasarkan kecepatan munculnya, gejala alergi susu sapi dibagi menjadi 2 tipe.

 

Tipe cepat (IgE-mediated). Timbul cepat dalam beberapa menit – 2 jam.
1. Gejala pada saluran cerna: oral allergy syndrome, muntah, diare, kolik.
2. Gejala pada kulit: Urtikaria, angiodema, dermatitis atopik.
3. Gejala pada saluran napas: sesak, mengi, meler.
4. Gejala sistemik: anafilaksis (reaksi alergi berat yang dapat menyebabkan kematian).

 

Tipe lambat (Non- IgE-mediated). Bisa sampai 2 -3 hari kemudian.
1. Gejala pada saluran cerna: diare kronik, diare berdarah, gumoh, menolak menyusu, gagal tumbuh.
2. Gejala pada kulit: dermatitis atopik.
3. Gejala pada saluran napas: batuk, pilek (di luar infeksi).

 

Diagnosis alergi susu sapi dibuat berdasarkan riwayat adanya reaksi setelah mengonsumsi susu sapi. Ada beberapa hal yang dapat ibu lakukan untuk memeriksa gejalanya:

 

Pemeriksaan uji gores kulit (skin prick test) dan pemeriksaan darah antibodi IgE terhadap susu sapi.

 

Melakukan food challenge sederhana (double blind placebo controlled food challenge), yaitu memberhentikan pemberian susu sapi selama 2 – 4 minggu pada Si Kecil. Jika dalam periode tersebut gejala menghilang, maka mungkin saja susu sapi penyebab gejala tersebut, namun perlu dibuktikan dengan memberikan ulang (provokasi, food challenge) dan jika setelah itu muncul kembali gejala yang sama, maka dapat dikonfirmasi diagnosis alergi susu sapi.

 

Prinsip utama dalam tata laksana alergi susu sapi adalah menghindari protein susu sapi sambil mempertahankan diet bergizi dan seimbang pada bayi dan ibu. Iabu yang menyusui dapat tetap melanjutkan pemberian ASI dengan menghindari mengkonsumsi susu sapi beserta produk turunannya. Penting untuk membaca label makanan kemasan untuk menghindari makanan yang mengandung susu sapi.

 

Referensi
Koletzko S, Niggemann B, Arato A, Dias JA, Heuschkel R,  Husby S, dkk. Diagnostic approach and management of cow's milk protein allergy in infants and children : ESPHAN GI committee practical guidelines. JPGN 2012;55; 221-229
Kemp AS, Hill DJ, Allen KJ, Anderson K, Davidson GP, Day AS, dkk. Guidelines for the use of infant formulas to treat cows milk protein allergy: an Australian consensus panel opinion. MJA 2008; 188: 109-112
Merrit RJ, Jenks BH, Safety of soy-based infant formulas containing isoflavones: the clinical evidence. J Nutr. 2004;134:122OS-1224S

1607/MKT/044

Nutrilon Royal Soya Copyrights