Type Keyword(s) to Search
ASK THE EXPERT

Suami Sering Cemburu Berlebihan, Bagaimana Cara Meredakannya?

Suami Sering Cemburu Berlebihan, Bagaimana Cara Meredakannya?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Dijawab oleh Reynitta Poerwito, Bach. Of Psych., M.Psi.

T: Dear Reynitta, saya dan suami telah menikah selama sekitar setahun tapi kami belum dikaruniai seorang anak hingga saat ini. Ada salah satu sifat suami yang sering bikin saya pusing. Ia adalah seorang yang pencemburu. Sebenarnya sifatnya ini sudah terlihat sejak kami berpacaran, namun saat itu saya tidak keberatan, karena saya anggap itu tanda ia mencintai saya.

Namun setelah menikah, rasa cemburu suami saya ternyata tidak berkurang ataupun hilang. Justru, makin lama rasa cemburu suami saya rasakan makin berlebihan. Ia bahkan pernah kesal dan cemburu dengan sepupu saya sendiri. Bagaimana caranya untuk meredakan cemburu buta suami saya ini, ya?

J: Dear Ibu, bila suami Anda bersifat pencemburu, sebenarnya ada banyak sekali faktor yang memengaruhi terbentuknya sifat tersebut. Dan apabila sifat itu sudah terlihat sejak sebelum Anda menikah dengannya, sepertinya akan lebih sulit untuk mengubahnya kecuali jika ada kesadaran dari suami Anda untuk berubah.

Sifat cemburu sendiri sangat berkaitan dengan adanya kecemasan yang sangat tinggi sehingga ada kebutuhan dari suami Anda untuk mengontrol situasi maupun orang lain, dalam hal ini tentunya orang yang paling suami Anda sayangi, yaitu Anda. Sifat ini juga berhubungan dengan adanya lack of trust (kurangnya rasa percaya) dalam diri suami terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, sehingga sikap yang ditampilkan mengarah kepada sikap controlling.

Yang bisa Anda lakukan saat ini adalah berkomunikasi dengan suami dan berdiskusi mengenai apa yang membuatnya menjadi pencemburu. Biasanya cemburu itu ada alasannya. Coba ajak suami untuk membicarakan hal ini secara lebih mendalam. Penting diperhatikan, pilihlah waktu yang tepat untuk membicarakan hal seperti ini. Cari waktu di mana suami dan Anda sedang tenang, tidak terganggu oleh hal-hal lain, tidak sedang emosional, dan sedang berdua saja.

Coba gali lebih dalam lagi tentang kecemburuan itu. Tanyakan, ketika apa cemburu itu muncul, kapan, dan terhadap siapa saja. Tanyakan juga apa yang muncul di pikiran suami ketika berada di situasi tersebut sehingga muncul rasa cemburu. Mungkin tidak mudah bagi suami ketika diajak bicara tentang hal ini. Namun, kesabaran Anda adalah kunci dalam mengomunikasikan hal seperti ini.

Apabila memang Anda merasa tidak pernah berbuat apa pun yang pernah mengecewakan suami terkait sifat pencemburunya, kemungkinan besar hal ini berkaitan dengan pengalaman masa kecil yang kemudian membentuk dirinya sebagai seseorang pencemburu. Pilihan lain adalah mengajak suami untuk berkonsultasi ke psikolog agar mendapatkan bantuan dalam mencari solusi untuk bisa mengurangi sifat cemburu yang berlebihan tersebut. Semoga bermanfaat. (M&B/SW/Foto: Our-team/Freepik)