Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Wajib Tahu, Ini Macam-macam Gaya Komunikasi dalam Pengasuhan Anak

Wajib Tahu, Ini Macam-macam Gaya Komunikasi dalam Pengasuhan Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Ibu merupakan sekolah dan pendidik pertama bagi seorang anak. Karena itu, Moms perlu berperan aktif dan kreatif dalam mengawasi dan memberikan edukasi terhadap Si Kecil. Namun nyatanya, hal tersebut tidaklah mudah, terlebih lagi dengan adanya perkembangan pesat teknologi saat ini yang mengubah pola komunikasi di dalam keluarga.

Tidak semua anak bisa terbuka dan banyak bercerita kepada orang tua. Penyebabnya adalah waktu komunikasi yang jarang dan juga kurangnya kesempatan untuk berbicara. Untuk itu, sebagai orang tua, kita perlu pintar-pintar mencari kesempatan dan cara agar komunikasi yang baik bisa terus terjalin antara kita dan Si Kecil, Moms.

3 gaya komunikasi dalam pengasuhan anak

Mengetahui macam-macam gaya komunikasi dalam pengasuhan anak menjadi kunci agar kita bisa memiliki komunikasi yang baik dengan anak. Menurut Desti Apryanggun, psikolog anak dari Kalbu.co.id, ada 3 cara yang dikenal dalam gaya komunikasi pada pengasuhan anak, yakni pasif, agresif, dan asertif. Seperti apa karakteristik dari masing-masing gaya komunikasi ini?

1. Pasif

Orang tua yang mengadopsi gaya pasif cenderung memberi kebebasan seluas-luasnya kepada anak. Praktis, orang tua lebih menuruti apa yang dimaui anak karena sulit mengungkapkan apa yang diinginkan. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sulit dikontrol dan sering melawan.

2. Agresif

Gaya agresif cenderung memosisikan orang tua lebih dominan sehingga banyak memaksa dan menekan anak. Orang tua yang menerapkan gaya agresif secara tak sadar kerap melontarkan kalimat perintah yang memaksa dan mengintimidasi agar anak menurutinya. Berhadapan dengan orang tua yang memiliki gaya ini akan membuat anak jadi pendiam, frustrasi, dan ada pula yang berontak lalu menunjukkan sikap agresifnya di luar rumah.

3. Asertif

Sementara itu, gaya asertif berada di tengah antara keduanya. Gaya asertif lebih mengedepankan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak, jadi di sini tidak ada yang saling mendominasi. Namun, Moms harus lebih aktif untuk menggali informasi seputar kebutuhan, keinginan, dan harapan buah hati Anda.

“Tidak hanya yang disampaikan anak, Ibu juga perlu sensitif melihat dan memahami pesan nonverbal yang diperlihatkan anak agar bisa lebih mengerti situasi yang dialaminya,” tambah Desti.

Cara memaksimalkan gaya komunikasi asertif

Dari ketiga macam gaya komunikasi dalam pengasuhan anak, gaya komunikasi asertif dianggap lebih efektif untuk meciptakan komunikasi yang baik dengan anak. Agar bisa maksimal mengembangkan gaya komunikasi asertif ini, Desti menyarankan untuk melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Tegas bukan berarti keras

Sikap tegas diperlukan dalam mendidik anak, tapi bukan berarti bersikap keras atau kasar pada anak. Tegas berarti berpegang teguh pada aturan yang sudah disepakati bersama, tapi tanpa merugikan atau menyakiti siapa pun. Saat menunjukkan sikap tegas, lebih baik hindari menggunakan gestur tubuh, gaya bicara, maupun intonasi yang mengintimidasi anak.

2. Jalin komunikasi yang nyaman

Jadilah pendengar yang baik, karena dari mendengar kita bisa memahami lebih banyak. Moms bisa membangun kebiasaan yang membuat anak lebih terbuka sehingga pandangan dan pendapatnya mau disampaikan pada Anda.

Banyak momen yang bisa Anda jadikan kesempatan, misalnya dengan melakukan kegiatan pillow talk jelang tidur. Kebiasaan ini bisa meningkatkan bonding sehingga Si Kecil akan merasa nyaman menjalin komunikasi dengan Anda, Moms.

3. Membuat kesepakatan bersama

Bukan hanya memberikan solusi atas situasi yang dialami anak, Moms juga perlu mengajak anak membangun komitmen bersama. Ketika ada suatu masalah yang dialami dan sudah ada pemecahan masalah, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan membuat kesepakatan bersama.

Secara teoritis, mungkin ini akan tampak mudah, tapi tak semua orang terbiasa dengan gaya asertif. Tantangan utama bisa berasal dari anak yang cenderung canggung, segan, atau malu. Nah, di sinilah peran Moms untuk membantu dan berperan serta aktif mengajak Si Kecil untuk lebih terbuka.

Cara sederhana menjalin komunikasi dengan Si Kecil

Tanpa berpikir keras, sebenarnya ada cara sederhana yang bisa Moms lakukan untuk menjalin komunikasi dengan buah hati Anda, yaitu dengan makan atau ngemil bersama anak. Aktivitas ini akan memberikan banyak kesempatan bagi Si Kecil dan Moms untuk bercerita apa saja yang sudah terjadi.

Anastasia A. R., Marketing Communication Manager UNIFAM mengatakan, ngemil bersama menjadi kesempatan baik untuk saling mengenal, berdiskusi, merencanakan sesuatu, bertukar pikiran, atau sekadar menceritakan hal-hal yang lucu. Suasana makan bersama dengan topik pembicaraan yang menyenangkan membuat anak nyaman bercerita apa pun kepada orang tua.

Agar momen komunikasi Anda dan Si Kecil semakin seru dan menyenangkan, Moms bisa hidangkan Pino Es Serut Buah yang dilengkapi dengan kandungan vitamin B1, B3, B6, dan B12.

"Ngemil Pino Es Serut Buah itu seru dan menyenangkan. Aktivitas cara santap Pino Es Serut Buah yang unik yaitu dengan diserut-serut menciptakan momen sendiri bagi ibu dan anak di tengah-tengah aktivitas rutin yang padat. Sensasi serut-serut es sampai menumpuk dan segarnya rasa buah yang beragam diharapkan mampu menjadi momen ice breaking untuk membuka komunikasi ibu dan anak,” tutup Anastasia. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Racool_studio/Freepik)