Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Perdarahan Implantasi, Tanda Awal Kehamilan yang Kerap Terabaikan

Perdarahan Implantasi, Tanda Awal Kehamilan yang Kerap Terabaikan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Tidak sedikit wanita yang tak menyadari dirinya tengah hamil. Salah satu penyebabnya adalah munculnya perdarahan implantasi.

Perdarahan implantasi adalah keluarnya bercak darah dari vagina pada masa awal kehamilan. Sebagian wanita menganggap perdarahan ini merupakan gejala menstruasi sehingga tidak menyadari dirinya tengah hamil.

Perdarahan implantasi pada umumnya terjadi sekitar 7-14 hari setelah pembuahan atau berhubungan seksual. Oleh sebab itu, perdarahan ini dapat disebut sebagai salah satu tanda awal kehamilan. Selain memiliki gejala yang serupa, perdarahan implantasi kerap terjadi berdekatan dengan jadwal menstruasi. Oleh sebab itu, tak sedikit wanita yang salah menafsirkan perdarahan implantasi dengan menstruasi.

Penyebab perdarahan implantasi

Proses terjadinya kehamilan diawali dengan masuknya sel-sel sperma pria ke dalam vagina menuju rahim untuk membuahi sel telur wanita. Setelah pembuahan terjadi, sel telur akan berkembang menjadi embrio atau bakal janin. Embrio ini nantinya akan menempel pada rahim untuk tumbuh hingga menjadi janin.

Proses penempelan atau melekatnya embrio pada dinding rahim inilah yang menyebabkan terjadinya perdarahan implantasi. Keluarnya bercak darah dari vagina akibat proses implantasi ini adalah hal normal dan tidak membahayakan kesehatan. Perdarahan implantasi juga tidak mengganggu embrio dan perkembangannya.

Ciri Perdarahan Implantasi

Mengingat perdarahan implantasi dan menstruasi terlihat hampir sama, banyak wanita yang sulit membedakannya. Namun sesungguhnya ada ciri khusus perdarahan implantasi untuk membantu Anda mengidentifikasi.

1. Warna

Darah yang keluar saat perdarahan implantasi terlihat lebih cerah jika dibandingkan dengan darah menstruasi. Darah menstruasi berwarna merah terang atau merah gelap, sedangkan perdarahan implantasi awalnya berwarna merah muda kemudian berubah menjadi sedikit kecokelatan (flek cokelat) saat perdarahan mulai hilang.

2. Jumlah darah

Pada perdarahan implantasi biasanya hanya sedikit darah yang keluar atau berupa bercak. Apabila darah mengalir, alirannya pelan dan tidak deras. Berbeda dengan darah menstruasi yang semakin lama justru semakin deras. Selain itu, darah yang keluar juga tidak berbentuk gumpalan seperti darah menstruasi.

3. Kram

Wanita yang mengalami perdarahan implantasi juga kerap merasakan kram di perut yang menyerupai kram saat menstruasi. Bedanya, kram yang disebabkan oleh perdarahan implantasi biasanya berlangsung lebih cepat dan singkat dibandingkan kram saat menstruasi.

4. Jeda waktu

Berbeda dengan darah menstruasi yang keluar secara terus-menerus selama kurang lebih 2-7 hari, perdarahan implantasi memiliki jeda waktu. Contohnya, bercak darah muncul pada pagi hari, kemudian berhenti beberapa saat. Lalu bercak bisa muncul lagi pada malam harinya.

Bisa juga bercak muncul tidak setiap hari atau muncul lagi dua hari setelahnya. Perdarahan implantasi pada umumnya hanya berlangsung selama 1-3 hari.

Tetap waspada

Seperti dikutip The National Institutes of Health, 1 dari 4 wanita mengalami bercak darah sebagai pertanda awal kehamilan. Bisa dibilang, perdarahan implantasi cukup sering terjadi. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada apabila mengalami perdarahan saat hamil muda.

Selain perdarahan implantasi, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan Anda mengalami perdarahan, seperti:

  • Luka di vagina akibat berhubungan seks
  • Infeksi vagina
  • Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan
  • Keguguran
  • Hamil anggur.

Mengingat ada beberapa penyebab perdarahan pada awal kehamilan, Anda disarankan untuk terus memantau kondisi diri. Tak ada salahnya jika Anda juga berkonsultasi dengan dokter guna memastikan kondisi kesehatan Anda. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)