Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, apakah Anda pernah melihat orang yang pingsan atau bahkan pernah mengalaminya sendiri? Pingsan bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan pada siapa saja, termasuk pada anak-anak.
Pingsan terjadi ketika otak kekurangan pasokan darah sehingga asupan oksigen dan gula darah ke otak juga berkurang. Padahal keduanya dibutuhkan oleh otak untuk dapat berfungsi dengan baik. Saat hal ini terjadi, maka Anda bisa mengalami penurunan kesadaran untuk sementara waktu atau pingsan.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang pingsan antara lain adalah cuaca yang terlalu panas, dehidrasi, rasa lelah yang amat sangat, kekurangan asupan makanan dan cairan, serta perubahan posisi secara tiba-tiba. Selain itu, pingsan juga bisa dipicu oleh adanya penyakit tertentu, seperti:
⢠Hipoglikemia
⢠Gangguan jantung, seperti kelainan irama jantung (aritmia) dan gagal jantung
⢠Serangan panik
⢠Gangguan elektrolit
⢠Penurunan tekanan darah yang drastis, misalnya karena hipotensi ortostatik atau dehidrasi.
Seperti yang telah disebutkan di atas, kehilangan kesadaran sesaat atau pingsan juga bisa dialami oleh anak-anak. Saat Si Kecil pingsan, jangan panik ya, Moms. Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini sebagai upaya penanganan pertama saat anak pingsan.
1. Pindahkan anak ke posisi yang aman
Pindahkan Si Kecil yang pingsan ke area atau tempat yang aman dan nyaman. Misalnya, jika Si Kecil pingsan di halaman rumah, maka Anda bisa memindahkannya ke dalam rumah atau tempat yang lebih teduh. Pastikan juga anak mendapatkan udara segar.
2. Cek kondisi anak
Periksa kondisi Si Kecil. Moms bisa mencoba memanggil namanya dan melihat apakah ia dapat merespons atau menjawab panggilan Anda. Perhatikan juga apakah ia bisa bernapas dan terdapat denyut nadi di lehernya.
3. Posisikan anak telentang dengan kaki lebih tinggi
Baringkan Si Kecil di permukaan yang datar dalam posisi telentang dengan letak kaki lebih tinggi sekitar 30 cm dari dada. Hal ini bertujuan untuk membuat aliran darah kembali ke otak.
4. Longgarkan pakaian anak
Setelah posisi anak sudah tepat, Moms bisa melonggarkan pakaiannya. Hal ini dimaksudkan agar Si Kecil dapat lebih mudah dan nyaman untuk bernapas.
5. Beri aroma yang menyengat
Moms bisa membantu menyadarkan Si Kecil dengan memberinya sesuatu yang memiliki aroma menyengat, misalnya minyak kayu putih. Anda juga bisa mengoleskan minyak di pelipis atau leher, lalu memijat bagian ibu jari dan jari telunjuk agar Si Kecil cepat sadar. Pijatan pada bagian telapak kaki juga bisa membantu anak kembali sadar.
6. Berikan anak minuman manis
Ketika anak sadar, Moms bisa memberikan minuman manis seperti teh manis. Minuman manis dapat meningkatkan gula darah dan mengembalikan energi yang diperlukan oleh tubuhnya.
7. Waspada jika anak muntah
Apabila pingsan diikuti dengan muntah, maka anak perlu memiringkan kepalanya. Tujuannya agar Si Kecil tidak tersedak dan muntahannya tidak mengenai dirinya.
8. Jangan langsung berdiri
Saat Si Kecil sudah sadar, pastikan ia tetap berbaring dan beristirahat terlebih dahulu selama sekitar 15 hingga 20 menit. Jangan biarkan ia langsung berdiri karena berisiko pingsan terulang kembali. Lalu tanyakan apakah ia masih mengalami gejala lain, seperti sesak napas, sakit kepala, lemas, atau sulit menggerakkan bagian tubuh tertentu. Jika Si Kecil mengalami gejala lain yang parah seperti kesulitan bernapas, Moms perlu segera membawanya ke rumah sakit.
9. Tindakan darurat
Jika Si Kecil tetap tak sadarkan diri selama beberapa menit, tidak bernapas, atau denyut nadinya tak terdeteksi, Moms bisa segera memanggil ambulans atau membawa anak ke instalasi gawat darurat. Selain itu, Moms juga bisa mencoba memberikan napas buatan dan CPR (cardiopulmonary resuscitation) sebagai pertolongan darurat. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- anak
- balita
- anak pingsan