Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang yang menyebabkan poros tengah tulang belakang agak melengkung ke kiri atau ke kanan dengan sendi yang berputar. Jika Moms memiliki kelainan tulang belakang dan ingin merencanakan kehamilan, mungkin Anda bertanya-tanya, apakah gangguan skoliosis yang Anda miliki tersebut akan bisa berpengaruh pada proses kehamilan dan persalinan kelak?
Ya, banyak wanita dengan skoliosis mungkin akan merasa cemas dengan kondisi mereka saat hamil. Banyak dari mereka yang khawatir jika skoliosis akan bisa mengganggu aktivitas dan kenyamanan saat hamil, atau bahkan berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan. Faktanya, wanita dengan skoliosis masih bisa hamil dan melahirkan seperti perempuan lainnya. Yuk, baca penjelasan lengkapnya berikut ini, Moms.
Tidak Ada Perbedaan Hamil dengan Skoliosis dan Tanpa Skoliosis
Menurut dr. Ardiansjah Dara, Sp.OG, M.Kes., dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta, Skoliosis tidak secara langsung mengganggu perkembangan janin. Skoliosis juga tidak menyebabkan komplikasi tertentu bagi kehamilan seperti perdarahan, persalinan, maupun bagi janin.
Bahkan, kehamilan serta proses persalinan antara ibu hamil dengan skoliosis dan ibu hamil tanpa skoliosis sebenarnya hampir sama. Penderita skoliosis tetap bisa melahirkan secara normal karena proses persalinan sendiri lebih ditentukan pada kondisi tulang panggul.
Yang penting untuk diketahui, berat ringannya skoliosis tergantung dari derajat kelengkungan tulang, yaitu ringan (kurang dari 20 derajat), sedang (20-40 derajat), dan berat (lebih dari 40 derajat). Jika Anda memiliki skoliosis dengan derajat kelengkungan yang berat dan melibatkan pinggul, panggul, atau bahu, Anda mungkin akan mengalami lebih banyak rasa nyeri yang membuat tidak nyaman selama kehamilan.
Mengatasi Gangguan Skoliosis saat Hamil
Kelainan bentuk tulang belakang memang terkadang membuat daerah pinggang lebih mudah pegal, terutama di kehamilan trimester 3. Bagi Moms yang memiliki masalah skoliosis dan tengah hamil trimester 3, Anda perlu berhati-hati dengan punggung Anda, karena kondisi ligamen akan jadi lebih relaks akibat perubahan hormon kehamilan.
Untuk mengatasi masalah ini, olahraga peregangan otot-otot pinggang dan sekitarnya, seperti yoga, dapat mengurangi rasa sakit dan pegal yang muncul. Lakukanlah olahraga tersebut secara rutin dan tentu saja harus didampingi oleh ahlinya untuk alasan keamanan.
Selain itu, Anda juga perlu menjaga postur tubuh yang benar, baik saat berdiri maupun saat duduk, agar tubuh tetap nyaman. Hindari berdiri terlalu lama, dan saat duduk, pastikan tempat duduk memiliki sandaran yang nyaman. Hindari juga membawa benda-benda berat ya, Moms.
Saat hamil, beban pada bagian tulang punggung memang akan bertambah seiring dengan usia kehamilan. Umumnya, keluhan ibu hamil penderita skoliosis yang juga memiliki masalah berat badan atau obesitas adalah low back pain atau nyeri pada tulang belakang. Jika Anda mengalami low back pain, atasi dengan menjaga kenaikan berat badan selama kehamilan dan berolahraga, misalnya berenang. Olahraga ini minim cedera maupun tekanan pada tulang belakang.
Selain itu, jika Anda mengidap skoliosis berat, tentu masalah tersebut akan memengaruhi kenyamanan selama kehamilan, misalnya sulit menjaga keseimbangan postur tubuh yang miring, nyeri punggung, serta sulit bernapas karena terhambatnya gerakan rusuk dan berkurangnya kapasitas paru-paru.
Ada baiknya konsultasikan dahulu gangguan ini dengan dokter ortopedi, untuk mengetahui perlu tidaknya tindakan koreksi. Karena itu, jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dan mengikuti saran dokter untuk kenyamanan kehamilan Anda ya, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)