Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bagi Moms yang sedang hamil, Anda tentu tidak asing dengan istilah morning sickness. Ya, gangguan berupa mual dan muntah ini merupakan keluhan yang sering dialami oleh wanita saat hamil dan dialami lebih dari setengah ibu hamil pada trimester pertama kehamilannya.
Kondisi tersebut pastinya membuat Anda merasa tidak nyaman saat hamil ya, Moms. Apalagi jika Anda merasakan sensasi mual tetapi tidak ada yang dimuntahkan. Dalam dunia medis, kondisi tersebut dikenal dengan istilah dry heaving atau timbulnya sensasi ingin muntah namun tidak disertai dengan adanya sesuatu yang dimuntahkan.
Lebih lanjut, sensasi mual ini akan merangsang jaringan otak yang mengontrol reflek muntah. Meski rasa mual sudah berhenti, namun perintah dari otak tersebut masih aktif, sehingga menimbulkan kontraksi otot perut yang menekan diafragma. Kondisi ini akan membuat saluran napas tertutup seperti reflek muntah sesungguhnya, tetapi tidak ada zat yang keluar sama sekali.
Yang Dirasakan Ibu Hamil
Ketika mengalami dry heaving, Moms mungkin akan merasakan kering di area mulut dan tenggorokan. Rasa mual ini pun bisa muncul dan Anda alami tak hanya di pagi hari, tapi juga di siang atau malam hari.
Beberapa aroma yang Anda cium bisa menjadi pemicunya. Nah, ketika dry heaving muncul, Anda akan merasa tidak nyaman hingga kehilangan nafsu makan. Selain aroma yang Anda cium, perubahan bentuk tubuh, hormon, serta imunitas tubuh selama hamil, juga diyakini menjadi faktor timbulnya rasa mual namun tidak muntah.
Kondisi ini memang wajar dialami bumil, terutama pada trimester pertama dan kedua kehamilan. Namun, Anda yang melakukan olahraga terlalu berlebihan, banyak minum minuman beralkohol, atau mengonsumsi obat tertentu, juga bisa mengalami dry heaving.
Selain sensasi ingin muntah namun tidak ada sesuatu yang dimuntahkan, ada beberapa gejala serius lain yang bisa terjadi pada Anda saat mengalami dry heaving, antara lain:
⢠Kesulitan bernapas
⢠Sakit dada yang cukup parah
⢠Peningkatan denyut jantung
⢠Sakit perut yang menyiksa
⢠Nyeri otot
⢠Intensitas buang air kecil menurun
⢠Terdapat darah di urine
⢠Muntah atau mengeluarkan feses yang berdarah
Cara Mengatasi Dry Heaving
Apabila kondisi-kondisi tersebut Anda alami, maka segeralah berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. jika gejalanya tidak terlalu berbahaya, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meredakan dry heaving, di antaranya:
1. Makan biskuit asin, oatmeal, bubur, atau makanan lain yang mudah dicerna.
2. Konsumsi makanan berkuah kaldu seperti sup, agar perut dan kerongkongan lebih nyaman.
3. Jangan berbaring dengan kondisi perut penuh, karena hal tersebut dapat membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
4. Penuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih setidaknya 2 liter sehari.
5. Hindari makan dalam jumlah besar saat mengalami gejala dry heaving. Moms disarankan untuk makan berat dalam porsi sedikit setiap 2-3 jam sekali.
6. Jangan mengonsumsi alkohol, kafein, cokelat, makanan berlemak, dan makanan pedas secara berlebihan.
7. Makan pisang sebagai pengganti nasi untuk camilan sehat sebelum berolahraga.
8. Beristirahatlah apabila Anda mulai merasa mual saat melakukan olahraga.
9. Minum obat sesuai anjuran dokter. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)