Type Keyword(s) to Search
BABY

Protein Hewani dan Nabati. Mana Lebih Baik untuk MPASI?

Protein Hewani dan Nabati. Mana Lebih Baik untuk MPASI?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Salah satu cara agar proses tumbuh kembang Si Kecil berjalan dengan baik adalah dengan memberinya makanan dan minuman dengan nilai gizi yang baik, di antaranya dengan memastikan buah hati Anda mendapatkan cukup asupan protein.

Perlu diketahui, protein termasuk ke dalam kategori makronutrien, yaitu nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar. Akan tetapi, beberapa jenis asam amino pembentuk protein tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Oleh sebab itu, Moms perlu menyertakan protein dalam menu makanan pendamping ASI atau MPASI Si Kecil.

Kebutuhan Protein untuk Bayi

Selain sebagai sumber energi, protein juga diperlukan untuk membangun otot, membantu produksi beragam hormon penting, meningkatkan kekuatan tulang, memperkuat daya tahan tubuh, dan mendukung perkembangan otak anak. Kebutuhan protein masing-masing anak berbeda, yakni:

• Bayi usia 7-12 bulan membutuhkan sekitar 11 gram protein per hari.

• Balita membutuhkan sebanyak 13 gram protein per hari.

Protein Nabati atau Hewani

Protein dibagi menjadi dua jenis, protein nabati dan hewani. Lantas mana yang lebih baik?

Sesungguhnya, protein nabati maupun hewani sama-sama memiliki manfaat bagi tubuh. Hanya saja, protein hewani mengandung asam amino yang lebih lengkap ketimbang protein nabati. Selain itu, protein yang berasal dari hewan juga lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan Si Kecil. Itulah nilai plus yang dimiliki protein hewani dibandingkan protein nabati.

Di sisi lain, sebagian jenis makanan sumber protein hewani juga mengandung banyak kolesterol dan lemak jenuh. Jika dikonsumsi secara berlebihan, Si Kecil akan berisiko mengalami obesitas, kolesterol tinggi, atau bahkan penyakit jantung.

Sementara itu, protein nabati biasanya mengandung antioksidan dan tinggi serat. Keduanya mungkin tidak bisa didapatkan dari protein hewani. Antioksidan dan serat sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh Si Kecil. Selain itu, serat juga membantu melancarkan pencernaannya. Dan yang tak kalah penting, protein nabati cenderung rendah kolesterol sehingga baik bagi kesehatan jantung anak.

Pilih yang mana? Moms bisa mengombinasikan pemberian protein hewani dan nabati bagi Si Kecil. Dengan begitu, kebutuhan protein harian anak akan terpenuhi tetapi kesehatannya juga tetap terjaga.

Namun perlu diingat, protein juga bisa memicu alergi bagi sebagian anak. Jika ada riwayat alergi, khususnya alergi protein dalam keluarga, sangat disarankan bagi Moms untuk mencoba bahan makanan yang mengandung protein dalam jumlah sedikit terlebih dahulu dalam menu MPASI bayi Anda.

Selain itu, sebagian protein nabati berasal dari kacang-kacangan. Nah, jenis bahan pangan yang satu ini juga sering kali menimbulkan alergi. Moms bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi dalam menyusun menu MPASI bagi Si Kecil yang punya alergi terhadap jenis makanan tertentu. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)