Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Masa kehamilan tentu membuat berat badan Moms bertambah hingga dua atau tiga kali lipat. Selain didapat dari berat janin dalam kandungan, kondisi ini juga dipengaruhi oleh porsi makan yang bertambah. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sekaligus dapat membuat perasaan menjadi lebih bahagia.
Dan hal ini tentu wajar terjadi, selama masih tergolong normal. Namun, berbeda jika Moms tidak menjaga pola makan dengan baik selama kehamilan. Efeknya, Anda bisa mengalami overeating atau makan yang berlebihan hingga berisiko pada kondisi yang mengancam keselamatan ibu serta janin. Dilansir dari Parenting.firstcry.com, kondisi berbahaya tersebut di antaranya:
1. Berat Badan Berlebih
Apabila Moms tidak mengontrol pola makan dengan baik selama hamil, maka risiko berat badan berlebih akan semakin tinggi. Lonjakan pertambahan berat badan merupakan faktor utama terjadinya obesitas pasca melahirkan, bukan hanya pada sang ibu tetapi juga Si Kecil.
Berat badan berlebih di masa kehamilan juga bisa menambah rasa tidak nyaman karena terlalu sering merasakan nyeri pada kaki dan sendi, sakit punggung, hingga varises dan wasir. Dan setelah proses persalinan nanti pun Moms akan bisa kesulitan untuk kembali ke berat badan ideal Anda.
2. Diabetes Gestasional
Mungkin sebelumnya Moms tidak memiliki riwayat diabetes. Namun apabila Anda mengalami overeating, maka risiko diabetes gestasional pun bisa muncul. Meningkatnya kadar gula darah dan insulin ini tidak bisa langsung sembuh, bahkan bisa menjadi diabetes melitus setelah bayi lahir.
3. Pre-eklampsia
Pre-eklampsia atau terjadinya tekanan darah tinggi saat hamil juga bisa dialami ibu yang tidak menjaga pola makannya. Kondisi ini berisiko menjadi pemicu bayi lahir prematur hingga mengancam nyawa ibu, jika pembuluh darah pecah pada situasi yang tidak menentu.
4. Gangguan Pencernaan
Overeating saat tengah mengandung tentu saja mengubah pola makan yang Anda jalani sebelum hamil. Alhasil, pencernaan akan terganggu dengan gejala mulas pada perut namun sulit untuk buang air besar. Selain itu, asam lambung juga bisa naik dan meningkatkan risiko penyakit maag.
5. Komplikasi
Bagi Moms yang berencana melahirkan dengan prosedur normal, Anda mungkin saja harus mengurungkan niat jika sudah terlalu banyak asupan makanan. Sebab, berat bayi yang bertambah besar akan sangat berisiko hingga dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi caesar demi keselamatan ibu dan bayi.
6. Memengaruhi Kesehatan Bayi
Bumil yang overeating tak hanya meningkatkan risiko kesehatan pada diri Anda sendiri. Tindakan ini juga akan memengaruhi kesehatan Si Kecil, mulai dari terjadinya gangguan pernapasan, gula darah rendah, permasalahan jantung, hingga risiko obesitas selama masa tumbuh kembangnya kelak.
Overeating Bisa Diatasi
Apabila Moms sudah merasakan nafsu makan yang berlebihan saat hamil sebelum trimester ketiga, Anda masih bisa berusaha untuk mengatasi situasi ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol diri, di antaranya:
⢠Lakukan olahraga ringan seperti berjalan di dalam atau luar rumah, untuk mengubah lemak menjadi energi.
⢠Cukupkan kebutuhan cairan dengan rutin minum air untuk menghindari dehidrasi.
⢠Sesekali, Anda tentu boleh mengonsumsi makanan yang tinggi lemak. Namun, jangan lupa untuk tetap makan menu yang kaya nutrisi baik untuk tubuh.
⢠Abaikan hal-hal yang bisa menimbulkan stres dan ubah fokus Anda pada perkembangan janin. Moms juga bisa melakukan meditasi atau mendengarkan musik saat sendiri, dan juga menghabiskan waktu bersama teman serta keluarga agar merasa lebih bahagia. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)